IDAI: Standar Keamanan Vaksinasi Anak Jauh Lebih Tinggi
M Iqbal Al Machmudi • 03 November 2021 23:54
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan vaksinasi covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun memiliki standar keamanan yang jauh lebih tinggi. Orang tua diminta tidak perlu lagi khawatir.
"Vaksinasi ini standar keamanannya itu jauh lebih tinggi daripada standar keamanan pembuatan obat karena vaksin ini diberikan pada anak sehat tidak boleh ada kejadian yang berbahaya pada anak sehat setelah diberikan imunisasi," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam Newsline Metro TV, Rabu, 3 November 2021.
Pembuatan vaksin mengikuti kaidah ketat, terutama aspek keamanan. Biasanya, vaksin diuji coba dahulu kepada hewan. Kalau terbukti aman, vaksin diberikan kepada relawan orang dewasa. Jika terbukti aman, vaksin diberikan kepada populasi orang dewasa kemudian remaja dan anak.
Piprim mengatakan untuk teknis imunisasi kepada anak 6-11 tahun, pihaknya mengikuti kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). IDAI bakal memberi rekomendasi secara saintifik menyangkut waktu dan teknis pelaporan sesuai arahan dari Kemenkes.
Baca: Ini Syarat Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia di Atas 6 Tahun
"Yang jelas kami anggota IDAI yang terdiri dari 4.660 dokter dan siap untuk membantu menyukseskan program vaksinasi atau imunisasi covid-19 anak 6 tahun ke atas kami siap," ujar Piprim.
IDAI menyambut baik dikeluarkannya izin vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Pasalnya, infeksi covid-19 pada anak sekitar 13 persen dari total kasus. Artinya, satu dari delapan penderita covid-19 ialah anak-anak.
"Anak-anak ini selain bisa tertular juga bisa menularkan, walaupun sebagai anak-anak itu OTG (orang tanpa gejala) di sini bahayanya bisa menularkan virus ke mana-mana. Apalagi, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dimulai. IDAI belum yakin bagaimana anak bisa menjaga protokol kesehatan, walaupun ada juga yang sudah bisa dikendalikan," ungkap Piprim.
Dia menilai akan lebih aman vaksinasi usia 6 tahun ke atas segera dilaksanakan. Pasalnya, berita ini juga sudah ditunggu-tunggu sebagian besar orang tua. Berdasarkan survei IDAI, proporsi orang tua yang mengizinkan anaknya ikut PTM terbatas dan yang tidak, hampir sama.
Badan Pengawas OBat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan vaksin covid-19 Sinovac untuk kelompok anak berusia 6-11 tahun. Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah mempersiapkan teknis dan prosedur pelaksanaan vaksinasi tersebut.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BxExvZ7vBA4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan vaksinasi covid-19 kepada anak usia 6-11 tahun memiliki standar keamanan yang jauh lebih tinggi. Orang tua diminta tidak perlu lagi khawatir.
"Vaksinasi ini standar keamanannya itu jauh lebih tinggi daripada standar keamanan pembuatan obat karena vaksin ini diberikan pada anak sehat tidak boleh ada kejadian yang berbahaya pada anak sehat setelah diberikan imunisasi," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam Newsline Metro TV, Rabu, 3 November 2021.
Pembuatan vaksin mengikuti kaidah ketat, terutama aspek keamanan. Biasanya, vaksin diuji coba dahulu kepada hewan. Kalau terbukti aman, vaksin diberikan kepada relawan orang dewasa. Jika terbukti aman, vaksin diberikan kepada populasi orang dewasa kemudian remaja dan anak.
Piprim mengatakan untuk teknis imunisasi kepada anak 6-11 tahun, pihaknya mengikuti kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). IDAI bakal memberi rekomendasi secara saintifik menyangkut waktu dan teknis pelaporan sesuai arahan dari Kemenkes.
"Yang jelas kami anggota IDAI yang terdiri dari 4.660 dokter dan siap untuk membantu menyukseskan program vaksinasi atau imunisasi covid-19 anak 6 tahun ke atas kami siap," ujar Piprim.
IDAI menyambut baik dikeluarkannya izin vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Pasalnya, infeksi covid-19 pada anak sekitar 13 persen dari total kasus. Artinya, satu dari delapan penderita covid-19 ialah anak-anak.
"Anak-anak ini selain bisa tertular juga bisa menularkan, walaupun sebagai anak-anak itu OTG (orang tanpa gejala) di sini bahayanya bisa menularkan virus ke mana-mana. Apalagi, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dimulai. IDAI belum yakin bagaimana anak bisa menjaga protokol kesehatan, walaupun ada juga yang sudah bisa dikendalikan," ungkap Piprim.
Dia menilai akan lebih aman vaksinasi usia 6 tahun ke atas segera dilaksanakan. Pasalnya, berita ini juga sudah ditunggu-tunggu sebagian besar orang tua. Berdasarkan survei IDAI, proporsi orang tua yang mengizinkan anaknya ikut PTM terbatas dan yang tidak, hampir sama.
Badan Pengawas OBat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan vaksin covid-19 Sinovac untuk kelompok anak berusia 6-11 tahun. Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah mempersiapkan teknis dan prosedur pelaksanaan vaksinasi tersebut.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.