Menag, Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag/Humas
Menag, Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag/Humas

Menag: Radikalisme Meningkat Jelang Pilpres, Pilgub, dan Pilkada

Candra Yuri Nuralam • 21 Maret 2021 16:38
Jakarta: Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas menyebut radikalisme di Indonesia meningkat saat momen pemilihan presiden (pilpres), pemilihan gubernur (pilgub), dan pemilihan kepala daerah (pilkada). Banyak aktor politik memanfaatkan agama untuk kampanye dan membuat radikalisme meningkatkan.
 
"Tingkat toleransi itu meningkat ketika bertemu dengan momentum politik. Ada momentum politik itu kemudian meningkatkan sikap intoleran atau radikalisme," kata Yaqut dalam telekonferensi di Jakarta, Minggu, 21 Maret 2021.
 
Yaqut mengatakan radikalisme saat momentum politik paling kentara saat Pilgub DKI dan Pilpres 2019. Di situ, kata dia, atmosfer radikalnya terasa tanpa harus membaca data survei.

"Kita lihat saat pemilihan gubernur Pak Ahok dengan Pak Anies itu. Bagaimana isu agama menjadi dominan dan itu naik pesat dan itu terulang kembali ketika pilpres kemarin," ujar Yaqut.
 
Baca: Radikalisme-Narkoba Jadi Tantangan Reformasi Birokrasi
 
Para politikus juga dinilai sengaja menggoreng isu agama demi menaikkan suaranya di kalangan masyarakat. Yaqut menilai para politikus itu tidak peduli dengan peningkatan paham radikalisme di tengah masyarakat.
 
"Memang politisasi agama yang dimunculkan dalam kontestasi politik di kita," kata Yaqut.
 
Yaqut tidak ingin kontestasi politik membuat paham radikalisme meningkat. Dia bakal putar otak agar radikalisme tidak meningkat saat momen pesta demokrasi di Indonesia sedang bergulir ke depannya.
 
"Saya enggak tahu ini perilaku semacam ini bagaimana formulasinya untuk menangani. Tapi tentu kita tidak akan putus asa dan akan dari jalan keluarnya seperti apa," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan