Dua penyandang disabilitas dinyatakan lolos seleksi Calon Siswa (Casis) Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri 2024. Dokumentasi/ istimewa
Dua penyandang disabilitas dinyatakan lolos seleksi Calon Siswa (Casis) Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri 2024. Dokumentasi/ istimewa

Mengenal Sosok Penyandang Disabilitas Lolos Rekrutmen Anggota Polri Jalur SIPSS

Deny Irwanto • 01 Maret 2024 06:28
Jakarta: Dua penyandang disabilitas dinyatakan lolos seleksi Calon Siswa (Casis) Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri 2024. Keduanya adalah Damara Prisma Suganda seorang peserta tuna daksa yang memiliki kelainan pada tangan kanannya dan Hemriadi yang mengalami kebutaan pada mata kirinya.
 
"Di Asia ini baru pertama kali kebijakan Pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) ini kita eksekusi langsung penerimaan Anggota Polri Tahun 2024 (Dari Penyandang Disabilitas). Ini sejarah Polri yang memang ramah, membuka peluang dan kesempatan yang sama seperti diatur UU nomor 8 tahun 2016," kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo, Kamis, 29 Februari 2024.
 
Baca: 2 Penyandang Disabilitas Lolos Seleksi Masuk Polisi
 
Dedi menjelaskan sebelum melakukan tahapan seleksi, langkah awal yang dilakukan adalah maping kepada para penyandang disabilitas yang sudah bekerja di lingkungan Polri, khususunya dokter dan juga sebagai operator komputer.
 
Damara Prisma Suganda merupakan disabilitas tuna daksa yang memiliki kelainan pada tangan kanannya. Ia tak menyerah apalagi merasa minder dalam menjalankan aktivitas hari-harinya. Terbukti cita-citanya untuk menjadi Anggota Polri sudah di depan mata, usai dirinya dinyatakan lolos untuk seleksi ke tingkat pusat. 
 
"Saya dapat informasi ada penerimaan SIPSS dan saya mencoba untuk mendaftar. Dan senang bisa lanjut sampai tahap ini. Saya ikuti tes jasmani lari 12 menit dan juga push up serta lainnya," kata Damara yang merupakan Alumnus SMPN 2 Mojolaban, Sukoharjo.

Prestasi Damara sebelum mengikuti SIPSS Polri adalah menjadi Juara 2 dan 3 Atletik Lari Tingkat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng). Bahkan sehari-harinya ia melakukan aktivitas dengan satu tangan, termasuk mengetik, menulis, dan juga mengendarai motor. 
 
"Saya bisa melakukan semuanya dengan satu tangan. Saya bisa mengetik, menulis dan juga mengendarai motor dengan tangan kiri saya," ungkap Alumnus SMA Veteran I Sukoharjo ini. 
 
Hemriadi disabilitas yang mengalami kebutaan pada mata kirinya merupakan seorang dokter PHL di RS. Bhayangkara Mamuju, Sulawesi Barat. Ia juga pernah menjadi relawan saat gempa Mamuju tahun 2020 silam dan vaksinator saat pandemi covid-19. 
 
Hemriadi juga bangga sampai akhirnya bisa masuk menjadi bagian Polri dengan keterbatasan yang dimilikinya. 
 
"Harapan saya dangan seleksi yang sudah sampai ke pusat ini, saya berharap saya bisa masuk lolos. Harapan saya ke depan jenjang karir saya semakin baik. Saya bangga dan sangat berterimakasih kepada Bapak Kapolri telah diberi kesempatan pada kami yang khususnya disabilitas, diberi kesempatan masuk Polri lewat jalur disabilitas. Saya mengucapkan terimakasih," ungkap Hemriadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan