Ilustrasi - Medcom.id.
Ilustrasi - Medcom.id.

AGBSI Gelar Lomba Kritik Sastra

Achmad Zulfikar Fazli • 03 September 2019 00:58
Jakarta: Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) menggelar lomba kritik sastra dalam menyemarakkan bulan bahasa pada Oktober 2019. Karya sastra yang dipilih yakni empat buku puisi esai karya Denny JA.
 
"Bahasa perlu dimartabatkan. Literasi perlu ditumbuhkan. Minat membaca satra perlu disuburkan," kata Ketua AGBSI Jajang Priatna di Jakarta, Senin, 2 Agustus 2019.
 
Jajang mengatakan, dunia sastra sempat gonjang-ganjing dengan kontroversi puisi esai Denny JA. Sebagian sastrawan menyebut itu merupakan genre puisi baru, sebagian menolaknya.

Namun, buku puisi esai terus terbit. Sudah ada lebih dari 80 buku puisi esai yang ditulis oleh sekitar 200 penulis asal Aceh hingga Papua. Penyiar Asia Tenggara dari Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura juga menerbitkan puisi esai.
 
"Pernah pula dibuat seminar sehari mengenai puisi esai di Malaysia dengan pembicara sastrawan dari aneka negara. Kini bahkan 35 puisi esai dari Aceh hingga Papua sedang diubah menjadi skenario untuk film seri. Pertama kali dalam sejarah akan lahir serial film yang semuanya berasal dari puisi esai," beber dia.
 
Perwakilan AGBSI Dian Ratri mengatakan, lomba kritik sastra ini akan diumumkan lewat media sosial, dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin
 
Di sisi lain, Dian menjelaskan lomba kritik sastra untuk umum dan lomba siswa bicara sastra se-Indonesia berhadiah total Rp112.500.000. Lomba ini terbuka untuk umum, dengan sasaran utama para guru dari berbagai tingkatan maupun berbagai mata pelajaran. 
 
"Bentuk tulisan berupa artikel maupun esai, juga bisa kritik ilmiah. Para guru maupun masyarakat umum diajak mengapresiasi karya sastra sekaligus berpikir kritis dalam bentuk tertulis," kata Dian.
 
Sementara itu, lanjut dia, lomba siswa bicara sastra untuk berbagai tingkatan. Siswa diminta membuat tanggapan lisan dalam bentuk video pendek 3-5 menit atau vlog. 
 
Dengan bentuk vlog tersebut, para siswa yang termasuk generasi milenial dapat mengaktifkan apresiasi sastra, dan tanggapan kritisnya lewat media. 
 
"Video pendek itu dapat dibuat dengan smartphone mereka masing- masing, meskipun penggunaan kamera yang lebih canggih dibolehkan," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan