medcom.id, Beijing: Kota Terlarang (Forbidden City) biasanya tidak boleh dimasuki oleh masyarakat secara bebas. Namun tampaknya hal ini tidak berlaku bagi kota terlarang yang justru merupakan salah satu destinasi utama wisata Tiongkok.
Kemegahan bagunan di area seluas 72 hektare ini membuat banyak wisatawan penasaran. Pasalnya tempat ini merupakan istana raja yang diklaim sebagai komplek istana terbesar di dunia pada zaman dahulu.
Sebelum memasuki kompleks bagunan ini, wisatawan harus melewati Meredian Gate yang berbentuk U. Portal besar di ujung selatan dari kompleks ini dulunya dibangun untuk pintu masuk kaisar.
Dikelilingi sungai selebar 52 meter, bangunan ini terletak di jantung kota Beijing yang merupakan salah satu peninggalan kuno terbesar di Tiongkok. Bangunan ini masih terawat dengan baik hingga sekarang dan menjadikan forbidden City kompleks istana terbesar.
Saat ini Forbidden City lebih dikenal sebagai Palace Museum, sementara orang Tiongkok menyebutnya sebagai Gu Gong. Para pengunjung menyambut baik dibukanya Forbidden City bagi wisatawan hingga mengenalkan kearifan budaya lokal Tingkok.
"Forbidden City adalah simbol budaya tradisional Tiongkok dan simbol kebijaksanaan orang Tiongkok. Begitu banyak bangunan indah dan setiap orang perlu mengunjungi Forbidden City," kata salah seorang pengunjung, Andrew.
Pengunjung lainnya, Louis menyambut baik dengan dibukanya Forbidden City bagi wisatawan sebagai museum. Para pengunjung lokal dan luar negeri dapat merasakan pengalaman budaya Tiongkok dan orang Tiongkok.
Forbidden City dibangun pada 1406 hingga 1420 dari Dinasti Ming hingga Dinasti Qing. Kompleks dengan arsitektur megah tradisional Tiongkok ini, digunakan sebagai rumah kaisar dan tempat seremonial dan politik pemerintah Tiongkok selama 500 tahun.
Selain itu, Forbidden City telah dinyatakan sebagai situs warisan dunia pada 1987 oleh UNESCO dan terdaftar sebagai warisan struktur kayu kuno terbesar yang masih terawat dengan baik di dunia. Bahkan keberadaanya mempengaruhi perkembangan budaya dan arsitektur Asia Timur dan tempat lainnya.
medcom.id, Beijing: Kota Terlarang (Forbidden City) biasanya tidak boleh dimasuki oleh masyarakat secara bebas. Namun tampaknya hal ini tidak berlaku bagi kota terlarang yang justru merupakan salah satu destinasi utama wisata Tiongkok.
Kemegahan bagunan di area seluas 72 hektare ini membuat banyak wisatawan penasaran. Pasalnya tempat ini merupakan istana raja yang diklaim sebagai komplek istana terbesar di dunia pada zaman dahulu.
Sebelum memasuki kompleks bagunan ini, wisatawan harus melewati Meredian Gate yang berbentuk U. Portal besar di ujung selatan dari kompleks ini dulunya dibangun untuk pintu masuk kaisar.
Dikelilingi sungai selebar 52 meter, bangunan ini terletak di jantung kota Beijing yang merupakan salah satu peninggalan kuno terbesar di Tiongkok. Bangunan ini masih terawat dengan baik hingga sekarang dan menjadikan forbidden City kompleks istana terbesar.
Saat ini Forbidden City lebih dikenal sebagai Palace Museum, sementara orang Tiongkok menyebutnya sebagai Gu Gong. Para pengunjung menyambut baik dibukanya Forbidden City bagi wisatawan hingga mengenalkan kearifan budaya lokal Tingkok.
"Forbidden City adalah simbol budaya tradisional Tiongkok dan simbol kebijaksanaan orang Tiongkok. Begitu banyak bangunan indah dan setiap orang perlu mengunjungi Forbidden City," kata salah seorang pengunjung, Andrew.
Pengunjung lainnya, Louis menyambut baik dengan dibukanya Forbidden City bagi wisatawan sebagai museum. Para pengunjung lokal dan luar negeri dapat merasakan pengalaman budaya Tiongkok dan orang Tiongkok.
Forbidden City dibangun pada 1406 hingga 1420 dari Dinasti Ming hingga Dinasti Qing. Kompleks dengan arsitektur megah tradisional Tiongkok ini, digunakan sebagai rumah kaisar dan tempat seremonial dan politik pemerintah Tiongkok selama 500 tahun.
Selain itu, Forbidden City telah dinyatakan sebagai situs warisan dunia pada 1987 oleh UNESCO dan terdaftar sebagai warisan struktur kayu kuno terbesar yang masih terawat dengan baik di dunia. Bahkan keberadaanya mempengaruhi perkembangan budaya dan arsitektur Asia Timur dan tempat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)