medcom.id, Jakarta: Karya seni yang selama ini menghiasi Istana Kepresidenan RI di seluruh Indonesia akan dipamerkan untuk umum. Pameran bertajuk `17/71: Goresan Juang Kemerdekaan` akan digelar di Galeri Nasional Indonesia sepanjang Agustus.
"Ini gelaran pertama yang memberi akses masyarakat menikmati hiasan Istana. Ada 28 lukisan terpilih hasil karya 21 pelukis dan sekitar 100 koleksi foto-foto Kepresidenan akan dipamerkan," ujar Kabiro Pers Istana Bey Mahmudin melalui keterangan terulis, Selasa (12/7/2016).
Pameran ini bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia. Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani dipercaya sebagai kurator pameran.
Lukisan yang akan dipamerkan, antara lain hasil karya Raden Saleh, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan Dullah. Mereka adalah pelukis Istana pada era Presiden Soekarno.
Ada pula karya pelukis asing, seperti Rudolf Bonnet dan Diego Rivera. Tak kalah unik, masyarakat juga dapat menikmati lukisan karya Presiden Soekarno berjudul `Rini` yang dibuat pada 1958.
Koleksi Istana Presiden RI
Istana Kepresidenan di Indonesia berlokasi di Jakarta (Istana Negara dan Istana Merdeka), Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring-Bali. Di sana tersimpan lebih dari 3.000 lukisan yang telah melalui proses kurasi pada 2009-2010.
Dua orang sedang mengamati lukisan `Penangkapan Diponegoro` karya Raden Saleh (1811-1880) yang dipamerkan di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2015) -- ANT/Dodo Karundeng
Di antara koleksi itu, ada banyak karya legendaris yang menjadi bagian dari tonggak sejarah, tak hanya kesenian, melainkan juga Republik Indonesia.
Beragam koleksi yang kini menghiasi Istana Kepresidenan bermula dari keinginan Presiden Soekarno yang dikenal memiliki selera seni sangat tinggi. Bahkan, Presiden Soekarno tak segan berbelanja sendiri ke berbagai galeri atau sanggar seni. Ada juga lukisan yang merupakan buah tangan dari pemimpin negara lain saat berkunjung ke Indonesia.
Jokowi Sambut Baik
Presiden Joko Widodo menyambut baik penyelenggaraan pameran ini. Ia menyadari, Istana milik rakyat. Akan sangat baik apabila masyarakat sesekali bisa menikmati koleksi karya seni terbaik itu melalui pameran yang terbuka untuk umum.
"Karya cipta yang bernilai begitu tinggi ini harus dilestarikan," kata Presiden.
Pameran ini merupakan wujud pertanggungjawaban Istana Kepresidenan yang mendapatkan amanah untuk merawat berbagai koleksi terbaik. “Saya ingin lukisan-lukisan ini akan tetap abadi dan terus-menerus bisa disajikan di hadapan publik seluruh dunia,” ucap Jokowi.
Daftar koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan, yaitu:
1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946
2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946
3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949
4. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949
5. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955
6. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949
7. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)
8. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949
9. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857
10. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939
11. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.
12. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964
13. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950
14. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949
15. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947
16. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7
17. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956
18. Soerono, Ketoprak, 1950
19. Ir. Sukarno, Rini, 1958
20. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961
21. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954
22. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955
23. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955
24. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936
25. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930
26. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949
27. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977
28. Mahjuddin, Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950an)
medcom.id, Jakarta: Karya seni yang selama ini menghiasi Istana Kepresidenan RI di seluruh Indonesia akan dipamerkan untuk umum. Pameran bertajuk
`17/71: Goresan Juang Kemerdekaan` akan digelar di Galeri Nasional Indonesia sepanjang Agustus.
"Ini gelaran pertama yang memberi akses masyarakat menikmati hiasan Istana. Ada 28 lukisan terpilih hasil karya 21 pelukis dan sekitar 100 koleksi foto-foto Kepresidenan akan dipamerkan," ujar Kabiro Pers Istana Bey Mahmudin melalui keterangan terulis, Selasa (12/7/2016).
Pameran ini bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia. Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani dipercaya sebagai kurator pameran.
Lukisan yang akan dipamerkan, antara lain hasil karya Raden Saleh, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan Dullah. Mereka adalah pelukis Istana pada era Presiden Soekarno.
Ada pula karya pelukis asing, seperti Rudolf Bonnet dan Diego Rivera. Tak kalah unik, masyarakat juga dapat menikmati lukisan karya Presiden Soekarno berjudul
`Rini` yang dibuat pada 1958.
Koleksi Istana Presiden RI
Istana Kepresidenan di Indonesia berlokasi di Jakarta (Istana Negara dan Istana Merdeka), Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring-Bali. Di sana tersimpan lebih dari 3.000 lukisan yang telah melalui proses kurasi pada 2009-2010.
Dua orang sedang mengamati lukisan `Penangkapan Diponegoro` karya Raden Saleh (1811-1880) yang dipamerkan di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2015) -- ANT/Dodo Karundeng
Di antara koleksi itu, ada banyak karya legendaris yang menjadi bagian dari tonggak sejarah, tak hanya kesenian, melainkan juga Republik Indonesia.
Beragam koleksi yang kini menghiasi Istana Kepresidenan bermula dari keinginan Presiden Soekarno yang dikenal memiliki selera seni sangat tinggi. Bahkan, Presiden Soekarno tak segan berbelanja sendiri ke berbagai galeri atau sanggar seni. Ada juga lukisan yang merupakan buah tangan dari pemimpin negara lain saat berkunjung ke Indonesia.
Jokowi Sambut Baik
Presiden Joko Widodo menyambut baik penyelenggaraan pameran ini. Ia menyadari, Istana milik rakyat. Akan sangat baik apabila masyarakat sesekali bisa menikmati koleksi karya seni terbaik itu melalui pameran yang terbuka untuk umum.
"Karya cipta yang bernilai begitu tinggi ini harus dilestarikan," kata Presiden.
Pameran ini merupakan wujud pertanggungjawaban Istana Kepresidenan yang mendapatkan amanah untuk merawat berbagai koleksi terbaik. “Saya ingin lukisan-lukisan ini akan tetap abadi dan terus-menerus bisa disajikan di hadapan publik seluruh dunia,” ucap Jokowi.
Daftar koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan, yaitu:
1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946
2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946
3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949
4. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949
5. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955
6. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949
7. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)
8. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949
9. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857
10. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939
11. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.
12. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964
13. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950
14. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949
15. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947
16. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7
17. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956
18. Soerono, Ketoprak, 1950
19. Ir. Sukarno, Rini, 1958
20. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961
21. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954
22. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955
23. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955
24. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936
25. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930
26. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949
27. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977
28. Mahjuddin, Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950an)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)