MI/Baharman
MI/Baharman

Minyak Mentah Hasil Illegal Driling Bahayakan Kesehatan

Nur Azizah • 29 Agustus 2016 00:01
medcom.id, Jakarta: Pengeboran minyak secara ilegal atau illegal drilling melanggar ketentuan hukum. Tidak hanya itu, pengeboran secara illegal juga bisa merusak lingkungan dan membawa dampak negatif bagi operator, pekerja, dan masyarakat sekitar.
 
Manajer Humas PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron, warga yang terpapar minyak mentah tanpa alat pelindung berpotensi besar terkena bahan berbahaya minyak mentah.
 
"Bahaya minyak mentah terhadap kesehatan masyarakat juga menjadi salah satu perhatian utama kami, mengapa kami berupaya menghentikan kegiatan penambangan minyak ilegal," ujar Baron dalam keterangam tertulisnya, Minggu (28/8/2016).
 
Baron mengatakan, dalam minyak mentah setidaknya terdapat empat bahan berbahaya yang berdampak langsung terhadap kesehatan. Keempat bahan berbahaya tersebut adalah benzene (C6H6), toluene(C7H8), cylene (C8H10) serta sejumlah logam berat  seperti tembaga (cu), arsen (ar), merkuri (hg), dan timbal (pb).
 
Bahan-bahan berbahaya itu akan berdampak pada kesehatan pernafasan, pencernaan, dan kulit atau mata. Mereka yang terkena benzene misalnya, akan mengalami pusing, mual, pingsan, iritasi kulit, dan mata bahkan menyebabkan kanker darah.
 
Hal serupa juga dialami seseorang yang terpapar toluene dan cylene. Jika sudah kronis, tubuh akan mengalami gangguan syaraf pusat.
 
Sementara arsen dapat merusak ginjal dan kanker. Sedangkan merkuri akan menyerang tremor atau kerusakan syaraf. Untuk yang terpapar timbal dan tembaga akan mengalami gangguan kerusakan otak, kerusakan liver, dan ginjal.
 
"Sebagian tanaman pangan yang tumbuh di area tercemar minyak, juga dapat menyerap logam berat. Jika tanaman tersebut dikonsumsi manusia, logam beratnya berpindah kepada tubuh manusia dan memberikan dampak kesehatan,” jelas Baron.
 
Menurut Baron, semua pekerja migas harus memperhatikan dan mengenakan alat keselamatan diri. Aspek Kesehanatan dan lingkungan (Health, Safety and Enviroment/HSE). "HSE itu harga mati. Bahkan ada ungkapan HSE dulu, produksi mengikuti," tambahnya lagi.
  
Dampak minyak mentah bagi kesehatan pekerja minyak menjadi salah satu poin yang disampaikan Pertamina EP ke masyarakat yang selama ini melakukan kegiatan penyerobotan di wilayah kerja Pertamina EP Asset I Field Ramba.
 
"Tentu saja, dampak lain berupa hilangnya pendapatan daerah dan negara dan dampak lingkungan  akan menjadi bagian dari sosialisasi yang akan terus dilakukan," ujarnya.
 
Baron menyampaikan, dalam upaya penambangan minyak ilegal, Pertamina EP memberikan beberapa solusi sebagai bentuk tanggungjawab sosial bagi kelompok atau perorangan yang berhenti dari penambangan sumur minyak Pertamina.
 
Salah satunya, masyarakat penambang diberdayakan untuk pembersihan limbah B3. Estimasi sementara limbah B3 sebanyak 2.500 ton. Dengan pemberdayaan tersebut, masyarakat akan tetap mendapatkan penghasilan.
 
Beberapa program lain juga akan dilakukan sebagai alternatif perlalihan mata pencarian masyarakat melalui kegiatan pengembangan masyarakat yang berorientasi pada peningkatan ekonomi berkelanjutan. Menurut Baron, Pertamina EP tengah bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang dengan rangkaian kegiatan wawancara, focus group discussion (FGD), survei, observasi, dan penyimpulan program.
 
Dokter sekaligus pengamat kesehatan masyarakat Handarawan Nadesul membenarkan, benzene sangat buruk bagi kesehatan. "Benzene menyebabkan carcinogenic atau pencetus kanker," katanya.
 
Komisioner BPH Migas Ibrahim Hasyim mengatakan pengeboran ilegal semestinya tidak boleh terjadi. Perlu ada penegakan hukum selain mencari solusi lain agar persoalan sosial-ekonomi  masyarakat setempat tidak terganggu. "Mungkin perlu ada solusi dari Pertamina EP terkait kegiatan CSR-nya di wilayah tersebut," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan