ilustrasi vaksinasi/Medcom.id.
ilustrasi vaksinasi/Medcom.id.

Pabrik Vaksin mRNA di Indonesia Bisa Wujudkan Ketahanan Kesehatan

Media Indonesia.com • 12 Oktober 2022 15:08
Jakarta: Anggota DPR Komisi IX Rahmad Handoyo menyambut baik berdirinya pabrik vaksin covid-19 berbasis mRNA pertama di Asia Tenggara. Pabrik yang berada di Kawasan Industri Pulo Gadung (JEIP) itu telah diresmikan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
 
Rahmad mengatakan dengan berdirinya pabrik itu bisa menjadi mewujudkan ketahanan kesehatan Indonesia ke depan. “Ini menjadi salah satu ketahanan kesehatan kita, tetapi apa pun ini menjadi proses pembelajaran yang berharga dan besar bagi seluruh anak bangsa, pemerintahnya ya industri kesehatannya pelaku kesehatan Indonesia,” ujar Handoyo, Rabu, 12 Oktober 2022. 
 
Selain menciptakan ketahanan kesehatan nasional, pabrik vaksin itu juga dapat mengurangi ketergantungan pada sektor kesehatan dalam negeri.

“Bahwa kita memang adanya ketahanan dan kedaulatan di bidang kesehatan ingat ya dan saya ingatkan lagi bahwa 90% obat-obatan bahan baku obat alat kesehatan itu masih impor,” bebernya.
 
Menurutnya pandemi covid-19 kemarin cukup menjadi pembelajaran berharga bangsa Indonesia untuk terus memperkuat ketahanan kesehatan, agar suatu saat pandemi terjadi lagi di kemudian hari, Indonesia sudah siap menghadapinya.
 
“Ketika beberapa tahun lalu sempat terjadi kalang kabut kekurangan obat khususnya di covid-19 ketika terjadi proses puncak-puncaknya kasus di saat negara lain membutuhkan kita juga membutuhkan pasti negara lain pasti akan memprioritaskan negaranya sendiri,” ungkapnya.
 
“Nah untuk itu saya kira ini menjadi pembelajaran agar tidak perlu terjadi dengan cara apa ya riset teknologi itu harus diberikan karpet merah khususnya di bidang Kesehatan,” sambung Handoyo.
 
Politikus PDIP itu itu mendorong pemerintah untuk giat melakukan penelitian khususnya pada bidang kesehatan tujuannya supaya Indonesia bisa memproduksi sendiri produk-produknya dalam negeri.
 
“Pemerintah juga harus memberikan penguatan terhadap riset-riset terhadap kesehatan kemudian juga industri kita lebih dorong lagi agar riset riset penelitian itu juga kita berikan dorongan kita berikan dorongan terhadap swasta nasional maupun swasta multinasional yang ada di Indonesia,” ucapnya.
 
Baca: Booster Covid-19 Dipercepat, 64,11 Juta Penduduk Terlindungi

Ia juga mendorong baik pemerintah maupun swasta untuk berinvestasi melakukan penelitian dan pengembangan terkait kesehatan sebagai pintu masuk menuju ketahanan Kesehatan yang mumpuni.
 
“Untuk diberikan perlakuan khusus terhadap riset sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita bisa memproduksi sendiri membuat sendiri,” jelasnya.
 
“Ya kalau pada akhirnya kita dorong penanam modal dalam negeri untuk bisa mengambil ceruk usaha di dalam bidang kesehatan kalaupun tidak paling tidak perusahaan multinasional silahkan membuat atau memproduksi melakukan penelitian yang ada di Indonesia,” paparnya
 
Lanjut Handoyo, ketahanan kesehatan di masa depan harus di prioritaskan dengan segala macam potensi krisis yang ada.
 
“Yang penting ketahanan kesehatan kita juga siap menghadapi segala bentuk potensi ancaman di bidang kesehatan. Tujuannya agar Indonesia tidak tergantung dengan produk asing,” tuntasnya.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan kehadiran produsen vaksin di dalam negeri ini sangat diperlukan untuk menghadapi kemungkinan datangnya pandemi di masa yang akan datang.
 
“Kita enggak mau lagi ada pandemi, tetapi kalau di dalam negeri siap industrinya, paling tidak kita menjadi lebih tenang,” ujarnya.
 
Presiden juga mengapresiasi gerak cepat PT Etana Biotechnologies Indonesia untuk menghasilkan vaksin covid-19.
 
“Dan yang saya senang, kerjanya diam-diam. Saya sendiri enggak tahu, tahu-tahu jadi. Ini yang saya senang kayak gini. Bukan yang ngomong terus, tapi saya tunggu-tunggu enggak jadi-jadi. Ini diam-diam langsung jadi. Itu yang saya senang,” imbuhnya.
 
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memerintahkan kepada jajaran terkait, terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, untuk mendukung pengembangan industri biofarmasi guna mendukung terwujudnya kemandirian Indonesia di sektor farmasi.
 
“Saya minta Pak Menko, Pak Menteri Kesehatan agar industri PT seperti Etana ini betul-betul didukung, di Kementerian Kesehatan juga mendukung, sehingga ini bisa berkembang tidak hanya di biofarmasi, bioteknologi, tetapi juga nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman, sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan kita bisa berdikari, betul-betul berdikari,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan