Menariknya surat tersebut berisikan permintaan atas kesediaan Jokowi untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Apakah ada yang tau validitas Surat ini?
— lyn (@lhayesno) August 19, 2024
Kalau Valid, artinya kita akan tahu siapa yang mendorong @jokowi menjadi Ketua Umum Golkar. pic.twitter.com/2d1qE0FZ3n
Berikut ini fakta-fakta surat permintaan agar Jokowi jadi Ketum Golkar:
1. Ditandatangani politikus senior Golkar
Surat tersebut bertanggal 14 Agustus 2024 dan ditandatangani beberapa politikus senior Partai Golkar. Mereka antara lain Mohamad Aly Yahya, Ridwan Mukti, Antony Zeidra Abidin, Ridwan Hisjam, Musfihin Dahlan, Agusman Efendi dan Riswan Tony.2. Jokowi diminta jadi Ketum masa bakti 2024-2029
Dalam surat itu, para politisi senior Golkar meminta kesediaan Jokowi agar memimpin Golkar untuk masa bakti 2024-2029."Kami memohon keikhlasan dan kesediaan yang terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo untuk kiranya berkenan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar masa bakti 2024-2029 yang akan ditetapkan dan disahkan dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2024," tulis surat tersebut.
| Baca juga: Heboh! Beredar Poster Gibran Jadi Ketum Golkar usai Airlangga Mundur |
3. Surat tersebut memang berasal dari politisi Golkar
Kebenaran surat untuk Jokowi dari politisi senior Golkar tersebut telah dikonfirmasi. Politisi senior Golkar, Ridwan Hisjam membenarkan isi surat tersebut."Betul, itu tanda tangan saya. Sudah betul," kata Ridwan Hisjam mengonfirmasi kepada media.
4. Bentuk aspirasi pemilih Golkar
Selain membenarkan isi surat tersebut, Ridwan Hisjam menyebutkan, bahwa hal itu sebagai bentuk aspirasi pemilih Golkar di tingkat akar rumput. Menurutnya, tidak ada yang dilanggar untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai pemimpin baru di Golkar.5. Golkar partai yang
Lebih lanjut, Ridwan menekankan kalau Golkar merupakan partai terbuka dan demokratis."Tidak ada masalah kan, ini kan partai terbuka, Golkar ini partai terbuka, partai yang demokratis, partai yang mengedepankan manajemen modern, partai yang mandiri dan juga partai yang merepresentasikan rakyat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News