Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat optimistis kehadiran Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), mendukung masa depan wilayah tersebut. Pembangunan sekolah itu dinilai menjadi bukti Sulawesi Tengah tak dilupakan.
“Ini menjadi 'tetesan embun', bahwa masa depan tetap ada dan wilayah ini tidak pernah dilupakan dan menjadi perhatian,” kata perempuan yang akrab disapa Rerie itu di lokasi, Sabtu, 3 April 2021.
Rerie sempat mendatangi hunian sementara (huntara) di sekitar Sigi. Huntara itu hasil pembangunan pascagempa bumi pada 2018.
Baca: Surya Paloh Acungi Jempol Kepedulian Masyarakat Indonesia di Tengah Pandemi
Politikus Partai NasDem ikut mencatat sejumlah masalah yang dihadapi sekitar delapan ribu kepala keluarga (KK). Dia berjanji akan mengupayakan bantuan dari seluruh pihak.
“Mudah-mudahan bisa segera terasi masalahnya,” ujar Rerie.
Rerie yakin akan ada uluran tangan dari masyarakat yang tergerak membantu. Dia mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tengah optimistis di tengah masalah yang ada.
Sekolah Sukma Bangsa didirikan di atas lahan seluas empat hektare di Kabupaten Sigi, Sulteng. Lahan tersebut merupakan wakaf dari Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira.
Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat optimistis kehadiran Sekolah
Sukma Bangsa Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), mendukung masa depan wilayah tersebut. Pembangunan sekolah itu dinilai menjadi bukti Sulawesi Tengah tak dilupakan.
“Ini menjadi 'tetesan embun', bahwa masa depan tetap ada dan wilayah ini tidak pernah dilupakan dan menjadi perhatian,” kata perempuan yang akrab disapa
Rerie itu di lokasi, Sabtu, 3 April 2021.
Rerie sempat mendatangi hunian sementara (huntara) di sekitar Sigi. Huntara itu hasil pembangunan pascagempa bumi pada 2018.
Baca: Surya Paloh Acungi Jempol Kepedulian Masyarakat Indonesia di Tengah Pandemi
Politikus Partai NasDem ikut mencatat sejumlah masalah yang dihadapi sekitar delapan ribu kepala keluarga (KK). Dia berjanji akan mengupayakan bantuan dari seluruh pihak.
“Mudah-mudahan bisa segera terasi masalahnya,” ujar Rerie.
Rerie yakin akan ada uluran tangan dari masyarakat yang tergerak membantu. Dia mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tengah optimistis di tengah masalah yang ada.
Sekolah Sukma Bangsa didirikan di atas lahan seluas empat hektare di Kabupaten Sigi, Sulteng. Lahan tersebut merupakan wakaf dari Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)