Jakarta: Masyarakat diminta tak menyepelekan bahaya covid-19. Penyakit ini menular dengan cepat. Terkadang, kondisi pasien terinfeksi juga dengan cepat memburuk.
"Jadi tidak benar apabila covid-19 ini bisa kita remehkan," kata vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, dalam diskusi yang digelar Komite Penanganangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dilansir dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Selasa, 24 November 2020
Dirga menyatakan hal ini bukan tanpa dasar. Kecepatan penyebaran dan dampak covid-19 terhadap pasien ini dilihat Dirga yang menangani orang terpapar sejak Maret 2012.
"Saya melihat covid-19 ini penyakit yang luar biasa sekali," kata dia.
Dia menilai vaksin menjadi alat intervensi kesehatan masyarakat yang sangat dibutuhkan di saat pandemi. Selain berbahaya, gejala terinfeksi covid-19 bisa sangat minim. Sehingga, pasien tidak menyadari telah dijangkiti virus.
Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pasien covid-19 terlambat ditangani. Sebab, pasien baru mendapat penanganan saat gejala dan kondisinya telah memburuk.
Baca: Cara Mencegah Penularan Covid-19 Melalui Droplet
Hal senada disampaikan Twindy Rarasati, dokter yang sekaligus penyintas covid-19. Dia meminta masyarakat tak menyepelekan gejala infeksi covid-19.
“Ada banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari covid-19. Oleh karena itu, selalu aware dengan apa pun yang dirasakan tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat karena tidak demam," kata Twindy.
Dia meyakini vaksin yang dikembangkan dengan keamanan tinggi mampu membuat masyarakat Indonesia imun dari covid-19. Namun, bukan berarti warga bisa lengah dan meninggalkan 3M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak.
"Tetap harus ada protokol kesehatan dan melindungi diri sendiri yang adalah tanggung jawab kita. Saring dan jadilah kritis dalam setiap pemberitaan jangan sampai termakan hoaks," kata Twindy.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Masyarakat diminta tak menyepelekan bahaya covid-19. Penyakit ini menular dengan cepat. Terkadang, kondisi pasien terinfeksi juga dengan cepat memburuk.
"Jadi tidak benar apabila covid-19 ini bisa kita remehkan," kata vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, dalam diskusi yang digelar Komite Penanganangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dilansir dari laman resmi
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Selasa, 24 November 2020
Dirga menyatakan hal ini bukan tanpa dasar. Kecepatan penyebaran dan dampak covid-19 terhadap pasien ini dilihat Dirga yang menangani orang terpapar sejak Maret 2012.
"Saya melihat covid-19 ini penyakit yang luar biasa sekali," kata dia.
Dia menilai vaksin menjadi alat intervensi kesehatan masyarakat yang sangat dibutuhkan di saat pandemi. Selain berbahaya, gejala terinfeksi
covid-19 bisa sangat minim. Sehingga, pasien tidak menyadari telah dijangkiti virus.
Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pasien covid-19 terlambat ditangani. Sebab, pasien baru mendapat penanganan saat gejala dan kondisinya telah memburuk.
Baca:
Cara Mencegah Penularan Covid-19 Melalui Droplet
Hal senada disampaikan Twindy Rarasati, dokter yang sekaligus penyintas covid-19. Dia meminta masyarakat tak menyepelekan gejala infeksi covid-19.
“Ada banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari covid-19. Oleh karena itu, selalu
aware dengan apa pun yang dirasakan tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat karena tidak demam," kata Twindy.
Dia meyakini vaksin yang dikembangkan dengan keamanan tinggi mampu membuat masyarakat Indonesia imun dari covid-19. Namun, bukan berarti warga bisa lengah dan meninggalkan
3M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak.
"Tetap harus ada protokol kesehatan dan melindungi diri sendiri yang adalah tanggung jawab kita. Saring dan jadilah kritis dalam setiap pemberitaan jangan sampai termakan hoaks," kata Twindy.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #i
ngatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)