"Dari penelitian kita penyalahgunaan (narkotika) beberapa tahun lalu, milenial atau generasi muda hanya sebesar 20% dan sekarang meningkat 24% hingga 28%," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko dalam acara Hari Anti Narkoba Internasional (HANI 2019)di The Opus Grand Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juni 2019.
Heru mengatakan BNN terus berupaya menghentikan penggunaan narkoba di kalangan milenial. BNN juga membutuhkan peran semua pihak untuk menangkal penyalahgunaan narkoba.
"Sehingga dari BNN mengajak semua lapisan masyarakat, bagaimana para milenial ini bisa sama-sama kita jaga, supaya tidak mengunakan narkoba. Itu harapan dari kami BNN," sambung Heru.
Heru menjelaskan menghentikan penyalahgunaan narkoba harus dimulai dari remaja. Karena remaja merupakan rantai awal peredaran narkoba saat ini.
"Karena kalau milenial yang sudah mengunakan, rentan pengunaan akan panjang. Sehingga market mereka terjaga dan mereka enggak pusing lagi," ungkapnya.
Berdasarkan data World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), sebanyak 275 juta atau 5,6% dari penduduk dunia yang berusia 15-64 tahun pernah mengonsumsi narkoba. Sementara itu, BNN selaku focal point di bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia sudah mengantongi angka penyalahgunaan narkoba pada 2017, yakni sebanyak 3.376.115 orang pada usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 dari 13 provinsi di Indonesia mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id