Ilustrasi--WARGA BUKIT DURI TOLAK AHMADIYAH: Warga bersama sejumlah Ormas melakukan aksi menolak keberadaan ajaran Ahmadiyah di lingkungan Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Minggu (14/6)--Antara/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi--WARGA BUKIT DURI TOLAK AHMADIYAH: Warga bersama sejumlah Ormas melakukan aksi menolak keberadaan ajaran Ahmadiyah di lingkungan Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Minggu (14/6)--Antara/AKBAR NUGROHO GUMAY

JAI Diusir, Penganut Ahmadiyah Sulit Beraktivitas

Dian Ihsan Siregar • 08 Februari 2016 19:05
medcom.id, Jakarta: Setelah adanya pengusiran Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)‎ di Srimenanti, Sungailiat, Bangka, beberapa waktu lalu, sedikitnya 11 orang penganut Ahmadiyah masih melakukan aktivitas di penampungan.
 
Sekretaris Pers & Jubir JAI Yendra Budiana menuturkan, pascapengusiran terhadap JAI, penganut Ahmadiyah mengaku tak bisa beraktivitas di lingkungan sekitar rumah.
 
"Laki-laki tidak bisa mencari nafkah, anak-anak tidak sekolah. Kami tidak bisa kembali ke tempat tinggal kami," tutur Yendra, saat memberikan keterangan pers terkait Pengusiran Jemaat Ahmadiyah Bangka, di Hotel Lynt, Jakarta, Senin (8/2/2016).

Diakui Yendra, masih ada beberapa laki-laki dewasa yang tinggal di kediaman ‎JAI di Srimenanti. Namun bukan untuk beraktivitas melainkan menjaga harta benda jemaah Ahmadiyah yang ditinggalkan.
 
JAI sendiri, menurut Yendra, masih menginginkan pemerintah pusat bisa turun tangan membantu permasalahan JAI di Bangka. Agar Bupati Bangka Tarmizi Saat, mau menerima keberadaan Ahmadiyah di sana.
 
"Saya dengar pemerintah pusat mau turun tangan. Pada dasarnya, sebagai warga negara, Ahmadiyah memiliki hak untuk tinggal. Makanya, kami harap pemerintah bisa hadir dalam memastikan hak warga Ahmadiyah bisa terpenuhi dengan baik. Tidak ada permintaan khusus," ‎papar Yendra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan