Jakarta: Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono optimistis mudik 2022 aman dari lonjakan covid-19. Namun, ada ketentuan yang harus dilakukan bersama.
“(Mudik) kali ini lebih PD (percaya diri) untuk tidak terjadi lonjakan seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Pandu dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu, 20 April 2022.
Pandu mengatakan pemerintah melarang mudik dalam dua tahun terakhir. Namun, sejumlah masyarakat tetap nekat ke kampung halaman saat kasus covid-19 belum melandai.
"Tahun ini tidak dilarang karena ada bukti ilmiah yang mendukung kebijakan itu," papar dia.
Baca: Antibodi Covid-19 Tinggi Bukan Alasan Mengendurkan Prokes
Pandu menyinggung hasil sero survei antibodi masyarakat terhadap covid-19. Hasilnya, 99,2 persen responden di wilayah asal dan tujuan mudik memiliki kekebalan.
Meski begitu, Pandu menegaskan masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Kemudian menyegerakan diri divaksin dosis lengkap bahkan booster.
"Dua konsep itu tidak boleh ditinggalkan dan harus fokus. Dengan demikian penanganan covid-19 lebih sustain dan tidak terjadi lonjakan," ujar dia.
Menurut Pandu, kesuksesan menjaga mudik aman dari lonjakan covid-19 tanggung jawab bersama. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat harus serius menerapkan dua upaya tersebut.
"Kita harus menghindari lonjakan berikutnya," tegas dia.
Jakarta: Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono optimistis
mudik 2022 aman dari lonjakan covid-19. Namun, ada ketentuan yang harus dilakukan bersama.
“(Mudik) kali ini lebih PD (percaya diri) untuk tidak terjadi lonjakan seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Pandu dalam telekonferensi di Jakarta, Rabu, 20 April 2022.
Pandu mengatakan pemerintah melarang mudik dalam dua tahun terakhir. Namun, sejumlah masyarakat tetap nekat ke kampung halaman saat kasus
covid-19 belum melandai.
"Tahun ini tidak dilarang karena ada bukti ilmiah yang mendukung kebijakan itu," papar dia.
Baca:
Antibodi Covid-19 Tinggi Bukan Alasan Mengendurkan Prokes
Pandu menyinggung hasil sero survei antibodi masyarakat terhadap
covid-19. Hasilnya, 99,2 persen responden di wilayah asal dan tujuan mudik memiliki kekebalan.
Meski begitu, Pandu menegaskan masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Kemudian menyegerakan diri divaksin dosis lengkap bahkan
booster.
"Dua konsep itu tidak boleh ditinggalkan dan harus fokus. Dengan demikian penanganan covid-19 lebih
sustain dan tidak terjadi lonjakan," ujar dia.
Menurut Pandu, kesuksesan menjaga mudik aman dari lonjakan covid-19 tanggung jawab bersama. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat harus serius menerapkan dua upaya tersebut.
"Kita harus menghindari lonjakan berikutnya," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)