Jakarta: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kembali menekankan vaksin covid-19 sama pentingnya dengan memakai masker. Sebab, vaksin melindungi masyarakat secara menyeluruh dengan meningkatkan kekebalan komunitas.
"Sayangnya, cakupan vaksin booster masih belum signifikan peningkatannya," kata Wiku melalui keterangan tertulis, Sabtu, 2 Juli 2022.
Vaksinasi booster dimulai sejak Januari 2022, Progres vaksinasi booster terbilang lambat dibandingkan dengan dosis satu dan dua. Data menunjukkan, cakupan nasional vaksin booster baru 24 persen.
Selain itu, 28 dari 34 provinsi cakupan vaksinnya juga masih di bawah 30 persen. Hanya Bali yang sudah diatas 50 persen. Disusul DKI Jakarta dan Kepulauan Riau di atas 40 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, dan Kalimantan Timur, di atas 30 persen.
Ia membandingkan, pada awal pelaksanaan vaksinasi dosis satu dan dua, cakupan dapat meningkat 60 persen dalam kurun waktu 6 bulan (Juni-Desember 2021). Namun, pada vaksin booster, dalam kurun waktu yang sama sejak Januari hingga Juni 2022, cakupan baru meningkat sebesar 20 persen.
Menurut dia, membutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat guna meningkatkan cakupan booster ini. Pemerintah Daerah diminta kembali menggalakkan vaksinasi dosis booster.
"Harus dipastikan masyarakat teredukasi dengan baik tentang pentingnya booster. Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah dimohon berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai ketersediaan dan distribusi vaksin sesuai kebutuhan," ujar dia.
Saat ini, vaksin booster sudah menjadi syarat wajib untuk menyelenggarakan kegiatan masyarakat berskala besar. Vaksin booster disebut akan segera menjadi persyaratan memasuki fasilitas publik.
"Untuk itu mohon segera melakukan vaksin booster dan ajak seluruh keluarga dan kerabat untuk segera melakukannya," ucap Wiku.
Jakarta: Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kembali menekankan
vaksin covid-19 sama pentingnya dengan memakai masker. Sebab, vaksin melindungi masyarakat secara menyeluruh dengan meningkatkan kekebalan komunitas.
"Sayangnya, cakupan vaksin
booster masih belum signifikan peningkatannya," kata Wiku melalui keterangan tertulis, Sabtu, 2 Juli 2022.
Vaksinasi booster dimulai sejak Januari 2022, Progres vaksinasi
booster terbilang lambat dibandingkan dengan dosis satu dan dua. Data menunjukkan, cakupan nasional vaksin booster baru 24 persen.
Selain itu, 28 dari 34 provinsi cakupan vaksinnya juga masih di bawah 30 persen. Hanya Bali yang sudah diatas 50 persen. Disusul DKI Jakarta dan Kepulauan Riau di atas 40 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, dan Kalimantan Timur, di atas 30 persen.
Ia membandingkan, pada awal pelaksanaan vaksinasi dosis satu dan dua, cakupan dapat meningkat 60 persen dalam kurun waktu 6 bulan (Juni-Desember 2021). Namun, pada vaksin
booster, dalam kurun waktu yang sama sejak Januari hingga Juni 2022, cakupan baru meningkat sebesar 20 persen.
Menurut dia, membutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat guna meningkatkan cakupan
booster ini. Pemerintah Daerah diminta kembali menggalakkan vaksinasi dosis
booster.
"Harus dipastikan masyarakat teredukasi dengan baik tentang pentingnya
booster. Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah dimohon berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai ketersediaan dan distribusi vaksin sesuai kebutuhan," ujar dia.
Saat ini,
vaksin booster sudah menjadi syarat wajib untuk menyelenggarakan kegiatan masyarakat berskala besar. Vaksin
booster disebut akan segera menjadi persyaratan memasuki fasilitas publik.
"Untuk itu mohon segera melakukan vaksin
booster dan ajak seluruh keluarga dan kerabat untuk segera melakukannya," ucap Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)