medcom.id, Jakarta: Kementerian Perhubungan menegur manajemen Lion Group. Perusahaan penerbangan itu diminta memperbaiki operasional agar keselamatan lebih terjamin.
Peringatan Kementerian Perhubungan tersebut berkaitan dengan melubernya bahan bakar avtur dari sayap pesawat Lion Air di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu siang 1 April. Avtur yang meluber itu memaksa penumpang yang sudah berada di dalam pesawat turun kembali ke ruang tunggu.
Dari peristiwa ini, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso berharap manajemen Lion Air serius menyelesaikan masalah. "Selama dua bulan kekurangan-kekurangan
harus diperbaiki," kata Agus saat konferensi pers di Jakarta, Senin 3 April 2017.
Apabila melampaui dari tenggat akhir Mei belum ada perbaikan operasional, Kementerian Perhubungan akan memberikan sanksi sesuai temuan dari investigasi selama dua bulan. "Bisa suspend (dibekukan) dan sebagainya," tegas Agus.
Insiden melubernya bahan bakar avtur dari katub sayap pesawat Lion Air, Sabtu (1/4/2017) Foto: MI/Heri Susetyo
Kementerian Perhubungan juga tidak menutup kemungkinan melakukan audit khusus terkait temuan investigasi apabila dinilai sangat fatal. Agus memerintahkan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara untuk menginvestigasi seluruh pesawat tipe Boeing 737-900 milik Lion Group.
Dalam kesempatan sama, Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, pihaknya bersama Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara akan memeriksa seluruh pesawat Boeing 737-900 yang jumlahnya sebanyak 108 unit.
"Minggu ini kami komitmen akan memproses ini dan akan bertemu dengan Boeing dan Airbus untuk mengkaji soal keselamatan," ucapnya.
Menurut Daniel, manajemen Lion juga akan melakukan immediate corrective action plan (ICAP). Kalau lebih dari dua bulan tidak ada perbaikan atau tim investigasi menemukan masalah fatal, Daniel pasrah. "Kami akan menerima sanksi."
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 178 rute Surabaya-Lombok tersebut membawa 168 penumpang. Sebagian penumpang saat itu sudah masuk pesawat yang akan diterbangkan pilot Rahman Aryanda. Namun, pada pukul 13.30 WIB terjadi insiden, tiba-tiba bahan bakar pesawat meluber, mengalir deras dari sayap kiri pesawat. (Antara)
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perhubungan menegur manajemen Lion Group. Perusahaan penerbangan itu diminta memperbaiki operasional agar keselamatan lebih terjamin.
Peringatan Kementerian Perhubungan tersebut berkaitan dengan melubernya bahan bakar avtur dari sayap pesawat Lion Air di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu siang 1 April. Avtur yang meluber itu memaksa penumpang yang sudah berada di dalam pesawat turun kembali ke ruang tunggu.
Dari peristiwa ini, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso berharap manajemen Lion Air serius menyelesaikan masalah. "Selama dua bulan kekurangan-kekurangan
harus diperbaiki," kata Agus saat konferensi pers di Jakarta, Senin 3 April 2017.
Apabila melampaui dari tenggat akhir Mei belum ada perbaikan operasional, Kementerian Perhubungan akan memberikan sanksi sesuai temuan dari investigasi selama dua bulan. "Bisa suspend (dibekukan) dan sebagainya," tegas Agus.
Insiden melubernya bahan bakar avtur dari katub sayap pesawat Lion Air, Sabtu (1/4/2017) Foto: MI/Heri Susetyo
Kementerian Perhubungan juga tidak menutup kemungkinan melakukan audit khusus terkait temuan investigasi apabila dinilai sangat fatal. Agus memerintahkan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara untuk menginvestigasi seluruh pesawat tipe Boeing 737-900 milik Lion Group.
Dalam kesempatan sama, Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, pihaknya bersama Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara akan memeriksa seluruh pesawat Boeing 737-900 yang jumlahnya sebanyak 108 unit.
"Minggu ini kami komitmen akan memproses ini dan akan bertemu dengan Boeing dan Airbus untuk mengkaji soal keselamatan," ucapnya.
Menurut Daniel, manajemen Lion juga akan melakukan immediate corrective action plan (ICAP). Kalau lebih dari dua bulan tidak ada perbaikan atau tim investigasi menemukan masalah fatal, Daniel pasrah. "Kami akan menerima sanksi."
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 178 rute Surabaya-Lombok tersebut membawa 168 penumpang. Sebagian penumpang saat itu sudah masuk pesawat yang akan diterbangkan pilot Rahman Aryanda. Namun, pada pukul 13.30 WIB terjadi insiden, tiba-tiba bahan bakar pesawat meluber, mengalir deras dari sayap kiri pesawat. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)