Jakarta: Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan dalam menangani stunting dibutuhkan peningkatan taraf ekonomi masyarakat untuk meningkatkan daya beli keluarga. Ini agar masyarakat mendapatkan uang cukup untuk membeli makanan yang memadai.
"Stunting tidak bisa di ujungnya saja diatasi, kalau bisa masyarakat lebih diberdayakan, itu akan bisa menyelesaikan masalah, bukan hanya kemampuan keuangan tapi juga pendidikan," kata Tjandra dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 24 Januari 2024.
Hal penting selanjutnya ialah meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan anak, sanitasi, ketersediaan makanan dan sebagainya. Berbagai hal tersebut harus didorong dengan political leadership.
"Saya senang bahwa semua paslon kita bicara stunting walaupun tentu saja masalah kesehatan bukan hanya stunting, tapi political will penting. Ini mungkin bisa jadi debat," ucap dia
Menurut Tjandra, tidak ada kata terlambat dalam penanganan stunting. Namun, perlu dilakukan dari sekarang.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyatakan stunting merupakan sebuah persoalan kesehatan saat ini menjadi isu yang nyata. Stuntig juga merupakan permasalahan kompleks yang tidak bisa dipungkiri berkaitan dengan kemiskinan ekstrem.
"Dan awal tahun catatan menunjukkan stunting menjadi masalah kesehatan serius karena kurangnya terapi yang efektif dan kondisi malnutrisi kronis yang berpengaruh pada perkembangan kognitif anak Indonesia," beber Lestari.
Penelitian yang baru saja dirilis menunjukkan stunting pada anak di bawah usia 5 tahun saat ini masih cukup tinggi. Padahal, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan kesehatan merupakan hak semua usia.
"Salah satu kesejahterana harus diwujudkan karena ini adalah mandat yang diberikan kepada kita semua dan jelas-jelas tercantum pada konstitusi menjadi cita-cita kemerdekaan," ujar Rerie.
Jakarta: Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan dalam menangani
stunting dibutuhkan peningkatan taraf ekonomi masyarakat untuk meningkatkan daya beli keluarga. Ini agar masyarakat mendapatkan uang cukup untuk membeli makanan yang memadai.
"Stunting tidak bisa di ujungnya saja diatasi, kalau bisa masyarakat lebih diberdayakan, itu akan bisa menyelesaikan masalah, bukan hanya kemampuan keuangan tapi juga pendidikan," kata Tjandra dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 24 Januari 2024.
Hal penting selanjutnya ialah meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan anak, sanitasi, ketersediaan makanan dan sebagainya. Berbagai hal tersebut harus didorong dengan political leadership.
"Saya senang bahwa semua paslon kita bicara stunting walaupun tentu saja masalah kesehatan bukan hanya
stunting, tapi
political will penting. Ini mungkin bisa jadi debat," ucap dia
Menurut Tjandra, tidak ada kata terlambat dalam penanganan stunting. Namun, perlu dilakukan dari sekarang.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyatakan stunting merupakan sebuah persoalan kesehatan saat ini menjadi isu yang nyata. Stuntig juga merupakan permasalahan kompleks yang tidak bisa dipungkiri berkaitan dengan kemiskinan ekstrem.
"Dan awal tahun catatan menunjukkan stunting menjadi masalah kesehatan serius karena kurangnya terapi yang efektif dan kondisi malnutrisi kronis yang berpengaruh pada perkembangan kognitif anak Indonesia," beber Lestari.
Penelitian yang baru saja dirilis menunjukkan
stunting pada anak di bawah usia 5 tahun saat ini masih cukup tinggi. Padahal, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan kesehatan merupakan hak semua usia.
"Salah satu kesejahterana harus diwujudkan karena ini adalah mandat yang diberikan kepada kita semua dan jelas-jelas tercantum pada konstitusi menjadi cita-cita kemerdekaan," ujar Rerie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)