Jakarta: Kasus cacar monyet terus meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia. Saat ini, dilaporkan ada 33 kasus di Tanah Air.
"Kalau sudah transmisi komunitas memang lebih sulit untuk dikendalikan. Kasus pertama tahun 2022 itu import cases, hanya satu kasus dan cepat dideteksi sampai diisolasi sehingga tidak menyebar banyak. Sementara kasus yang terjadi sekarang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri, artinya ada transmisi lokal dan kasus indeksnya tidak diketahui," ungkap Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane saat dihubungi, Sabtu , 4 November 2023.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan per 3 November 2023 kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia mencapai 33 kasus. Dengan rincian di DKI Jakarta 26 kasus, Banten 5 kasus, hingga Jawa Barat 2 kasus.
"Idealnya pengendalian penyakit yang bagus indikasinya adalah tidak ada penambahan kasus baru setidaknya pada 2 masa inkubasi terpanjang dan tidak ada perluasan wilayah penyakit," kata Masdalina.
Jika keduanya tidak tercapai, maka bisa dikatagorikan gagal untuk melakukan containment terhadap penyakit tersebut. "Itu merupakan 2 indikator standar dalam pengendalian wabah," pungkasnya.
Jakarta: Kasus
cacar monyet terus meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia. Saat ini, dilaporkan ada 33 kasus di Tanah Air.
"Kalau sudah transmisi komunitas memang lebih sulit untuk dikendalikan. Kasus pertama tahun 2022 itu
import cases, hanya satu kasus dan cepat dideteksi sampai diisolasi sehingga tidak menyebar banyak. Sementara kasus yang terjadi sekarang tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri, artinya ada transmisi lokal dan kasus indeksnya tidak diketahui," ungkap Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane saat dihubungi, Sabtu , 4 November 2023.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan per 3 November 2023 kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia mencapai 33 kasus. Dengan rincian di
DKI Jakarta 26 kasus, Banten 5 kasus, hingga Jawa Barat 2 kasus.
"Idealnya pengendalian penyakit yang bagus indikasinya adalah tidak ada penambahan kasus baru setidaknya pada 2 masa inkubasi terpanjang dan tidak ada perluasan wilayah penyakit," kata Masdalina.
Jika keduanya tidak tercapai, maka bisa dikatagorikan gagal untuk melakukan
containment terhadap penyakit tersebut. "Itu merupakan 2 indikator standar dalam pengendalian wabah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)