Jakarta: Kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka penerimaan penyandang disabilitas masuk polisi diapresiasi. Penyandang disabilitas dinilai memiliki integritas dan kapabilitas.
"Dari awal kan memang kita sudah sepakat, bahwa Polri harus merekrut berdasarkan kapasitas dan integritas, bukan yang lain. Dan saya rasa, teman-teman disabilitas banyak yang memiliki dua hal tersebut. Jadi, why not? Ini akan bagus sekali,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Januari 2024.
Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu menunggu realisasi penerimaan penyandang disabilitas di instansi Polri. Dia tak ingin langkah ini hanya sebagai formalitas semata, melainkan para penyandang disabilitas benar-benar diberikan posisi yang strategis dan setara.
“Sehingga, kebijakan ini diharapkan benar-benar memiliki nilai, bukan hanya sekedar formalitas dan pemenuhan kuota belaka,” ungkap dia.
Selain itu, Sahroni mengaku dirinya terus menunggu gebrakan yang akan dilakukan oleh Kapolri Listyo ke depan. Menurut dia, Kapolri Listyo merupakan salah satu pimpinan Polri yang paling peka terhadap isu-isu kesetaraan dan keadilan di dalam institusinya.
“Kemarin kesetaraan perempuan sudah diupayakan. Sekarang pelibatan penyandang disabilitas sedang dimulai. Nah setelah ini, apa lagi? Kita tunggu sama-sama,” ujar calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI III itu.
Sebelumnya, Polri membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menjadi perwira kepolisian dan bintara tahun anggaran 2024. Mereka bakal mengisi jabatan non-lapangan.
"Seperti Teknologi Informasi (TI), Siber, Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan, Administrasi dan lainnya yang bersifat non-lapangan," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis Rabu, 17 Januari 2024.
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengapresiasi kebijakan tersebut. Menurut dia, langkah SSDM Polri melakukan rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) dan Bintara Polri Tahun Anggaran 2024 telah memberikan kesempatan kelompok disabilitas mengikuti seleksi.
Jakarta: Kebijakan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka penerimaan penyandang disabilitas masuk polisi diapresiasi.
Penyandang disabilitas dinilai memiliki integritas dan kapabilitas.
"Dari awal kan memang kita sudah sepakat, bahwa Polri harus merekrut berdasarkan kapasitas dan integritas, bukan yang lain. Dan saya rasa, teman-teman disabilitas banyak yang memiliki dua hal tersebut. Jadi,
why not? Ini akan bagus sekali,” kata Wakil Ketua
Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Januari 2024.
Bendahara Umum (Bendum) DPP
Partai NasDem itu menunggu realisasi penerimaan penyandang disabilitas di instansi Polri. Dia tak ingin langkah ini hanya sebagai formalitas semata, melainkan para penyandang disabilitas benar-benar diberikan posisi yang strategis dan setara.
“Sehingga, kebijakan ini diharapkan benar-benar memiliki nilai, bukan hanya sekedar formalitas dan pemenuhan kuota belaka,” ungkap dia.
Selain itu, Sahroni mengaku dirinya terus menunggu gebrakan yang akan dilakukan oleh Kapolri Listyo ke depan. Menurut dia, Kapolri Listyo merupakan salah satu pimpinan
Polri yang paling peka terhadap isu-isu kesetaraan dan keadilan di dalam institusinya.
“Kemarin kesetaraan perempuan sudah diupayakan. Sekarang pelibatan penyandang disabilitas sedang dimulai. Nah setelah ini, apa lagi? Kita tunggu sama-sama,” ujar calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI III itu.
Sebelumnya, Polri membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menjadi perwira kepolisian dan bintara tahun anggaran 2024. Mereka bakal mengisi jabatan non-lapangan.
"Seperti Teknologi Informasi (TI), Siber, Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan, Administrasi dan lainnya yang bersifat non-lapangan," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis Rabu, 17 Januari 2024.
Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani mengapresiasi kebijakan tersebut. Menurut dia, langkah SSDM Polri melakukan rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) dan Bintara Polri Tahun Anggaran 2024 telah memberikan kesempatan kelompok disabilitas mengikuti seleksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)