Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membangun rumah sakit di Johar Baru, Jakarta Pusat. Pembangunan rumah sakit akan berlangsung selama tujuh bulan dengan anggaran mencapai Rp10 miliar.
"Rumah sakit yang diberi nama Rumah Sehat Baznas NU (RSBNU) bertujuan untuk mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran covid-19," kata presenter Metro TV, Kevin Egan, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 16 November 2021.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, pembangunan RSBNU merupakan rumah sakit kedelapan. Sebelumnya PBNU telah membangun tujuh rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nantinya RSBNU akan diisi oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman, khususnya relawan yang telah selesai tugas di rumah sakit rujukan covid-19. PBNU memprioritaskan penggunaan rumah sakit untuk membantu penanganan pasien covid-19.
Untuk mencegah penularan Covid-19, selalu pakai masker dan ikuti vaksinasi. Masker terbukti menekan resiko penularan hingga 80 persen, dan vaksinasi meminimalisir resiko kematian hingga 73 persen. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU) bersama Badan Amil Zakat Nasional (
BAZNAS) membangun rumah sakit di Johar Baru, Jakarta Pusat. Pembangunan rumah sakit akan berlangsung selama tujuh bulan dengan anggaran mencapai Rp10 miliar.
"Rumah sakit yang diberi nama Rumah Sehat Baznas NU (RSBNU) bertujuan untuk mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran covid-19," kata presenter Metro TV, Kevin Egan, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 16 November 2021.
Ketua Umum PBNU
Said Aqil Siradj mengatakan, pembangunan RSBNU merupakan rumah sakit kedelapan. Sebelumnya PBNU telah membangun tujuh rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nantinya RSBNU akan diisi oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman, khususnya relawan yang telah selesai tugas di rumah sakit rujukan covid-19. PBNU memprioritaskan penggunaan rumah sakit untuk membantu penanganan pasien covid-19.
Untuk mencegah penularan Covid-19, selalu pakai masker dan ikuti vaksinasi. Masker terbukti menekan resiko penularan hingga 80 persen, dan vaksinasi meminimalisir resiko kematian hingga 73 persen. (
Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)