Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak masyarakat melestarikan pantun. Pantun telah mendapatkan penghargaan UNESCO sebagai intangible cultural heritage (warisan budaya) bangsa Indonesia.
Demi melestarikan itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu selalu memberikan pantun di setiap kegiatannya. Upaya ini agar pantun tidak punah dan masih tetap lestari.
"Pantun sudah menjadi warisan tak benda UNESCO untuk bangsa Indonesia, jadi saya selalu menggunakan pantun di acara-acara karena jika kita tak gunakan pasti akan hilang," kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa, 1 Juni 2021.
Sandiaga mengimbau masyarakat mulai membiasakan berpantun dalam aktivitas sehari-hari. Pasalnya, pantun di dalamnya berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan unsur menghibur.
"Jadi saya imbau semua masyarakat di dalam kesehariannya sisipkan pantun yang mencerahkan dan membawa nilai luhur bangsa dan juga bisa menghibur," katanya.
Untuk melestarikan pantun, Sandiaga memang sering melempar pantun di berbagai kesempatan. Seperti saat hadir di sosialisasi ADWI 2021 di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, kemarin.
Baca: Lestari Moerdijat: Kajian Borobudur Menjadi Pusat Musik Dunia Harus Didukung
Dalam kesempatan itu, Sandiaga berulangkali melempar pantun, baik saat memberi sambutan hingga seusai menggelar konferensi pers dengan awak media.
Tradisi Pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 17 Desember 2020. Penetapan ini diresmikan pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Prancis.
Nominasi Pantun yang diajukan secara bersama oleh Indonesia dan Malaysia ini menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui oleh UNESCO. Sebelumnya Pencak Silat diinskripsi sebagai Warisan Budaya tak Benda pada 12 Desember 2019.
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)
Sandiaga Salahuddin Uno mengajak masyarakat melestarikan pantun. Pantun telah mendapatkan penghargaan UNESCO sebagai intangible cultural heritage (warisan budaya) bangsa Indonesia.
Demi melestarikan itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu selalu memberikan pantun di setiap kegiatannya. Upaya ini agar pantun tidak punah dan masih tetap lestari.
"Pantun sudah menjadi warisan tak benda UNESCO untuk bangsa Indonesia, jadi saya selalu menggunakan pantun di acara-acara karena jika kita tak gunakan pasti akan hilang," kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa, 1 Juni 2021.
Sandiaga mengimbau masyarakat mulai membiasakan berpantun dalam aktivitas sehari-hari. Pasalnya, pantun di dalamnya berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan unsur menghibur.
"Jadi saya imbau semua masyarakat di dalam kesehariannya sisipkan pantun yang mencerahkan dan membawa nilai luhur bangsa dan juga bisa menghibur," katanya.
Untuk melestarikan pantun, Sandiaga memang sering melempar
pantun di berbagai kesempatan. Seperti saat hadir di sosialisasi ADWI 2021 di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, kemarin.
Baca:
Lestari Moerdijat: Kajian Borobudur Menjadi Pusat Musik Dunia Harus Didukung
Dalam kesempatan itu, Sandiaga berulangkali melempar pantun, baik saat memberi sambutan hingga seusai menggelar konferensi pers dengan awak media.
Tradisi Pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 17 Desember 2020. Penetapan ini diresmikan pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Paris, Prancis.
Nominasi Pantun yang diajukan secara bersama oleh Indonesia dan Malaysia ini menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui oleh UNESCO. Sebelumnya Pencak Silat diinskripsi sebagai Warisan Budaya tak Benda pada 12 Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)