Jakarta: Pengamat Sekuriti Siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengkritisi sistem keamanan siber dari situs pemerintah Indonesia. Kritik ini dilayangkan buntut dari maraknya kasus peretasan yang terjadi di situs resmi pemerintahan Indonesia.
"Di Indonesia itu banyak yang sifatnya project base. Nah, security ini tidak bisa dilancarkan secara project base," kata Alfons saat diwawancarai jurnalis Metro Pagi Primetime Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Alfons menyarankan, pemerintah harus mempersiapkan sistem IT berjangka panjang. Kalau bisa, orang dari departemennya sendiri, sehingga bukan dari orang luar.
Selain itu, pemerintah juga perlu merestrukturisasi sumber daya manusianya (SDM). Ia melihat SDM dari generasi milenial lebih dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan digital.
Baca: Pakar: Bukan Peretas yang Jago, melainkan Sistem Keamanan yang Lemah
"Bagi Indonesia, secara SDM kita tidak kalah dengan negara lain. Banyak orang yang paham dengan sekuriti ini. Namun, kami ingin ada dorongan dari pemerintah untuk merangkul semua pihak," kata dia.
Alfons menambahkan, orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan siber juga harus mengikuti pedoman standar keamanan yang tersedia. Salah satunya adalah menerapkan ISO 27001. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Pengamat Sekuriti Siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengkritisi sistem keamanan siber dari situs pemerintah Indonesia. Kritik ini dilayangkan buntut dari maraknya kasus
peretasan yang terjadi di situs resmi pemerintahan Indonesia.
"Di Indonesia itu banyak yang sifatnya
project base. Nah,
security ini tidak bisa dilancarkan secara project base," kata Alfons saat diwawancarai jurnalis Metro Pagi Primetime
Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Alfons menyarankan, pemerintah harus mempersiapkan sistem IT berjangka panjang. Kalau bisa, orang dari departemennya sendiri, sehingga bukan dari orang luar.
Selain itu, pemerintah juga perlu merestrukturisasi sumber daya manusianya (SDM). Ia melihat SDM dari generasi milenial lebih dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan digital.
Baca:
Pakar: Bukan Peretas yang Jago, melainkan Sistem Keamanan yang Lemah
"Bagi Indonesia, secara SDM kita tidak kalah dengan negara lain. Banyak orang yang paham dengan sekuriti ini. Namun, kami ingin ada dorongan dari pemerintah untuk merangkul semua pihak," kata dia.
Alfons menambahkan, orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan siber juga harus mengikuti pedoman standar keamanan yang tersedia. Salah satunya adalah menerapkan ISO 27001.
(Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)