Ilustrasi - Medcom.id.
Ilustrasi - Medcom.id.

Pengendalian Sarang Nyamuk DBD Disebut Belum Maksimal

Theofilus Ifan Sucipto • 18 Maret 2020 22:54
Jakarta: Korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) terus bertambah. Kenaikan jumlah kasus DBD disebut karena sarang nyamuk belum teratasi dengan maksimal.
 
"Jumlah kasus meningkat karena pengendalian sarang nyamuk belum optimal," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Rabu, 18 Maret 2020.
 
Meski begitu, kata Nadia, Kemenkes terus memonitor perkembangan kasus DBD di seluruh Indonesia. Apalagi, hingga Selasa, 17 Maret 2020, tercatat sudah 26.328 kasus DBD.

Kemenkes juga melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan sarang nyamuk. Mulai dari memastikan logistik alat tes malaria (RDT), hingga membagikan instektisida dan larvasida.
 
"Juga berkoordinasi dengan rumah sakit dan layanan kesehatan memastikan alat infus dan ruangan tersedia," ujar Nadia.
 
Baca: 165 orang Meninggal Akibat DBD, Penyebaran Terbanyak di Jabar
 
Menurut Nadia, Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Salah satunya, membuat surat edaran ke tiap provinsi, kabupaten, dan kota untuk mengambil langkah pencegahan DBD.
 
Pengendalian Sarang Nyamuk DBD Disebut Belum Maksimal
Petugas melakukan fogging di perumahan Mekar Perdana, Abadijaya, Depok, Jawa Barat, Minggu, 24 Februari 2020. MI-Bary Fathahilah
 
Nadia mengaku sulit memprediksi kasus DBD hilang atau menurun. Namun, nyamuk aedes aegypti biasanya menurun saat peralihan musim hujan ke musim kemarau.
 
"Sehingga kemungkinan orang terjangkit DBD akan turun," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan