Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi transisi musim kemarau ke hujan akan terjadi pada November 2023. Namun, awal musim hujan ini tidak terjadi serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2024. Musim hujan ini akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya.
“Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 diprediksi akan normal dibandingkan biasanya. Namun ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan biasanya,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari siaran pers, Rabu, 4 Oktober 2023.
BMKG menyebutkan musim hujan umumnya berkaitan dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia). BMKG memprediksi, Angin Timuran masih akan aktif hingga November 2023, terutama di bagian selatan Indonesia.
Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, evel El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024.
"Pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang masuk musim penghujan sebelum November dan ada yang mundur, tapi sebagian besar pada bulan November," ujarnya.
Dwikorita pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran lantaran kemarau kering masih belum berakhir selama bulan Oktober 2023.
"Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan," pungkasnya.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) memprediksi transisi musim kemarau ke
hujan akan terjadi pada November 2023. Namun, awal musim hujan ini tidak terjadi serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2024. Musim hujan ini akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya.
“Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 diprediksi akan normal dibandingkan biasanya. Namun ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan biasanya,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari siaran pers, Rabu, 4 Oktober 2023.
BMKG menyebutkan musim hujan umumnya berkaitan dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia). BMKG memprediksi, Angin Timuran masih akan aktif hingga November 2023, terutama di bagian selatan Indonesia.
Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, evel
El Nino moderat akan terus bertahan dan berakhir pada bulan Februari-Maret 2024.
"Pengaruh El Nino akan mulai berkurang oleh masuknya musim hujan sehingga diharapkan kemarau kering ini segera berakhir secara bertahap. Ada beberapa wilayah yang masuk musim penghujan sebelum November dan ada yang mundur, tapi sebagian besar pada bulan November," ujarnya.
Dwikorita pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran lantaran kemarau kering masih belum berakhir selama bulan Oktober 2023.
"Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
