Jakarta: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengadakan konsolidasi nasional guna menyikapi dinamika internal. Salah satu agendanya menunjuk pelaksana tugas (plt) ketua umum (ketum).
Konsolidasi yang dihadiri 20 perwakilan DPD sepakat mencabut mandat dari Yussuf Solichien selaku plt Ketua Umum sebelumnya dan menyerahkannya kepada Anton Leonard. Keputusan ini diambil setelah melalui proses demokratis dan konsultasi dengan anggota organisasi yang terjangkau.
"Setelah melalui diskusi panjang dan menimbang langkah-langkah penyelamatan organisasi, sesuai dengan AD/ART HNSI, DPD dan DPC menarik mandat karena pelanggaran etik dan penyalahgunaan wewenang. Kami berharap Munas dapat diselenggarakan secepatnya agar roda organisasi dapat berjalan maksimal," ujar Ketua DPD Sulsel, Chairil, setelah menyerahkan SK mandat plt Ketua Umum HNSI kepada Anton Leonard, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Selain itu, konsolidasi ini membahas rencana strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi mengingat tantangan yang dihadapi nelayan Indonesia sangat tinggi. Pasalnya, ada fenomena perubahan iklim, maraknya ilegal fishing, hingga kesejahteraan yang belum merata.
Chairil menyampaikan melalui konsolidasi ini, pihaknya telah menyerap banyak masukan terkait dinamika di DPD dan DPC yang mengharapkan perbaikan HNSI di masa depan.
Beberapa perwakilan DPD menyampaikan harapannya terkait perlakuan yang adil bagi semua daerah dan transparansi dalam pengelolaan organisasi.
"Kami berharap perlakuan sewenang-wenang kepada kami tidak dialami oleh rekan-rekan di daerah lainnya. Dan, ke depannya, HNSI semakin baik sesuai dengan prinsip demokratisasi dan kedaulatan organisasi," ujar salah seorang perwakilan DPD Sulut, Jems Tuuk.
Menurut dia, langkah-langkah konkret yang akan diambil Anton Leonard di masa mendatang akan menjadi sorotan dari internal HNSI maupun masyarakat luas. Dia pun berharap konsolidasi ini menjadi awal perubahan positif bagi organisasi dan para nelayan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Cabang Himpunan
Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengadakan konsolidasi nasional guna menyikapi dinamika internal. Salah satu agendanya menunjuk pelaksana tugas (plt) ketua umum (ketum).
Konsolidasi yang dihadiri 20 perwakilan DPD sepakat mencabut mandat dari Yussuf Solichien selaku plt Ketua Umum sebelumnya dan menyerahkannya kepada Anton Leonard. Keputusan ini diambil setelah melalui proses demokratis dan konsultasi dengan anggota organisasi yang terjangkau.
"Setelah melalui diskusi panjang dan menimbang langkah-langkah penyelamatan organisasi, sesuai dengan AD/ART HNSI, DPD dan DPC menarik mandat karena pelanggaran etik dan penyalahgunaan wewenang. Kami berharap Munas dapat diselenggarakan secepatnya agar roda organisasi dapat berjalan maksimal," ujar Ketua DPD Sulsel, Chairil, setelah menyerahkan SK mandat plt Ketua Umum HNSI kepada Anton Leonard, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Selain itu, konsolidasi ini membahas rencana strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi mengingat tantangan yang dihadapi nelayan Indonesia sangat tinggi. Pasalnya, ada fenomena
perubahan iklim, maraknya
ilegal fishing, hingga kesejahteraan yang belum merata.
Chairil menyampaikan melalui konsolidasi ini, pihaknya telah menyerap banyak masukan terkait dinamika di DPD dan DPC yang mengharapkan perbaikan HNSI di masa depan.
Beberapa perwakilan DPD menyampaikan harapannya terkait perlakuan yang adil bagi semua daerah dan transparansi dalam pengelolaan organisasi.
"Kami berharap perlakuan sewenang-wenang kepada kami tidak dialami oleh rekan-rekan di daerah lainnya. Dan, ke depannya, HNSI semakin baik sesuai dengan prinsip demokratisasi dan kedaulatan organisasi," ujar salah seorang perwakilan DPD Sulut, Jems Tuuk.
Menurut dia, langkah-langkah konkret yang akan diambil Anton Leonard di masa mendatang akan menjadi sorotan dari internal HNSI maupun masyarakat luas. Dia pun berharap konsolidasi ini menjadi awal perubahan positif bagi organisasi dan para nelayan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)