medcom.id, Jakarta: Gerhana Matahari Total (GMT) bisa dinikmati di 11 wilayah di Indonesia pada 9 Maret 2016. Jakarta tidak masuk ke dalamnya.
Meski demikian, warga Jakarta tetap bisa menikmati Gerhana Matahari Parsial (GMP). Fenomena itu masih menarik untuk diamati. Dilihat dari Jakarta, matahari akan tertutup bulan sekitar 88 persen bagian.
"Jakarta karena cukup dekat jalur gerhana matahari total, matahari tertutup 88 persen, ada 22 persen bakalan matahari yang masih terlihat," kata pengamat Planetarium Jakarta, Muhammad Rayhan, di Planetarium Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).
Planetarium Jakarta akan menggelar open house dengan menyediakan sebanyak 5-6 teleskop. Rayhan mengatakan, pengamatan dilakukan di lapangan Taman Ismail Marzuki.
"Selain teleskop, kami juga menyediakan 3.500 kacamata matahari gratis bagi warga yang tidak bisa mengamati melalui teleskop," tambah Rayhan.
Gerhana sudah mulai bisa diamati sejak pukul 06.30 WIB. Gerhana diperkirakan berlangsung selama 19 menit. "Pendaftaran dibuka sejak pukul 05.30 WIB," ujar Rayhan.
Selain dua fasilitas itu, Planetarium juga akan mencoba memenuhi rasa penasaran warga yang ingin melihat GMT. Layar untuk live streaming disediakan di loby Planetarium.
"Satu layar bisa menayangkan beberapa kota, rencananya ada live streaming dari Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Palu, Ternate," terang Rayhan.
medcom.id, Jakarta: Gerhana Matahari Total (GMT) bisa dinikmati di 11 wilayah di Indonesia pada 9 Maret 2016. Jakarta tidak masuk ke dalamnya.
Meski demikian, warga Jakarta tetap bisa menikmati Gerhana Matahari Parsial (GMP). Fenomena itu masih menarik untuk diamati. Dilihat dari Jakarta, matahari akan tertutup bulan sekitar 88 persen bagian.
"Jakarta karena cukup dekat jalur gerhana matahari total, matahari tertutup 88 persen, ada 22 persen bakalan matahari yang masih terlihat," kata pengamat Planetarium Jakarta, Muhammad Rayhan, di Planetarium Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).
Planetarium Jakarta akan menggelar open house dengan menyediakan sebanyak 5-6 teleskop. Rayhan mengatakan, pengamatan dilakukan di lapangan Taman Ismail Marzuki.
"Selain teleskop, kami juga menyediakan 3.500 kacamata matahari gratis bagi warga yang tidak bisa mengamati melalui teleskop," tambah Rayhan.
Gerhana sudah mulai bisa diamati sejak pukul 06.30 WIB. Gerhana diperkirakan berlangsung selama 19 menit. "Pendaftaran dibuka sejak pukul 05.30 WIB," ujar Rayhan.
Selain dua fasilitas itu, Planetarium juga akan mencoba memenuhi rasa penasaran warga yang ingin melihat GMT. Layar untuk live streaming disediakan di loby Planetarium.
"Satu layar bisa menayangkan beberapa kota, rencananya ada live streaming dari Palembang, Bangka, Belitung, Palangkaraya, Palu, Ternate," terang Rayhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)