medcom.id, Jakarta: Majelis Permusyawaratan Rakyat RI mendukung Pemerintah Arab Saudi membentuk tim investigasi tragedi Mina. Investigasi harus melibatkan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
"Saya harap Menteri Agama (Lukman Hakim Saifuddin) memberikan masukan atau usulan kepada negara lain di OKI," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Penyebab tragedi itu masih simpang siur. Indonesia punya kepentingan mendorong keterlibatan OKI dalam tim investigasi karena jemaah haji asal Indonesia sangat besar.
"Syukur-syukur kalau anggota tim investigasi libatkan negara OKI yang warganya menjadi korban. Termasuk dari tim independen," ujar Hidayat.
Hidayat juga mendorong Pemerintah Indonesia mendiskusikan jadwal ibadah dengan negara lain. Tragedi Mina salah satunya diduga karena jadwal melempar jumrah tak teratur. Sehingga arus lalu lintas di Mina sangat padat.
Dia mengatakan, Indonesia bisa berbagi waktu melempar jumrah dengan negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
"Kalau itu disepakati, saya yakin akan mengurangi kejadian di Madinah," ujar Hidayat.
Desak-desakan di Mina pada Kamis 24 September, menjadi insiden terburuk dalam 25 tahun terakhir. Setidaknya 717 jiwa meninggal. Pada 2 Juli 1990 juga terjadi tragedi serupa yang merenggut 1.426 jiwa.
medcom.id, Jakarta: Majelis Permusyawaratan Rakyat RI mendukung Pemerintah Arab Saudi membentuk tim investigasi tragedi Mina. Investigasi harus melibatkan Organisasi Konferensi Islam (OKI).
"Saya harap Menteri Agama (Lukman Hakim Saifuddin) memberikan masukan atau usulan kepada negara lain di OKI," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Penyebab tragedi itu masih simpang siur. Indonesia punya kepentingan mendorong keterlibatan OKI dalam tim investigasi karena jemaah haji asal Indonesia sangat besar.
"Syukur-syukur kalau anggota tim investigasi libatkan negara OKI yang warganya menjadi korban. Termasuk dari tim independen," ujar Hidayat.
Hidayat juga mendorong Pemerintah Indonesia mendiskusikan jadwal ibadah dengan negara lain. Tragedi Mina salah satunya diduga karena jadwal melempar jumrah tak teratur. Sehingga arus lalu lintas di Mina sangat padat.
Dia mengatakan, Indonesia bisa berbagi waktu melempar jumrah dengan negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
"Kalau itu disepakati, saya yakin akan mengurangi kejadian di Madinah," ujar Hidayat.
Desak-desakan di Mina pada Kamis 24 September, menjadi insiden terburuk dalam 25 tahun terakhir. Setidaknya 717 jiwa meninggal. Pada 2 Juli 1990 juga terjadi tragedi serupa yang merenggut 1.426 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)