medcom.id, Jakarta: Pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, hari ini, difokuskan di area seluas 1.575 nauctical mile square. Di area itu, beberapa korban dan serpihan pesawat ditemukan.
"Area ini hasil evaluasi dari kami dan berdasarkan posisi temuan dan macam temuan. Hari ini, kami akan fokuskan pencarian dan evakuasi di area prioritas tanpa mengabaikan sektor lainnya," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2015).
Ada dua tugas utama yang mesti dilakukan tim pencari gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan bantuan asing. Pertama, mencari bagian besar badan pesawat dan kedua mencari black box atau flight recorder. "Mencari black box tugasnya dilaksanakan KNKT yang mulai pagi ini sudah bekerja," terangnya.
Tugas pertama, menurut dia, dilaksanakan oleh kapal Basarnas, TNI, Polri, dan kapal bantuan dari luar negeri yang memiliki sitem pencarian di bawa laut, seperti KRI Penyapu Ranjau, Kapal Baruna Jaya BPPT, dan Kapal Geo Survei. "Fungsinya untuk mencari objek di bawah laut di area prioritas," urainya.
Saat ini, lanjut dia, para penyelam sudah berada di area prioritas dan sudah siap melaksanakan tugas. Dia juga menegaskan, kebutuhan Basarnas untuk mendeteksi keberadaan badan pesawat sudah terpenuhi dengan hadirnya Kapal Baruna Jaya dan Kapal Geo Survei.
"Untuk area lain tetap kami lakukan pencarian, terutama untuk mengevakuasi jenazah yang ditemukan," jelas Bambang Soelistyo.
medcom.id, Jakarta: Pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, hari ini, difokuskan di area seluas 1.575
nauctical mile square. Di area itu, beberapa korban dan serpihan pesawat ditemukan.
"Area ini hasil evaluasi dari kami dan berdasarkan posisi temuan dan macam temuan. Hari ini, kami akan fokuskan pencarian dan evakuasi di area prioritas tanpa mengabaikan sektor lainnya," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/1/2015).
Ada dua tugas utama yang mesti dilakukan tim pencari gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan bantuan asing. Pertama, mencari bagian besar badan pesawat dan kedua mencari
black box atau
flight recorder. "Mencari
black box tugasnya dilaksanakan KNKT yang mulai pagi ini sudah bekerja," terangnya.
Tugas pertama, menurut dia, dilaksanakan oleh kapal Basarnas, TNI, Polri, dan kapal bantuan dari luar negeri yang memiliki sitem pencarian di bawa laut, seperti KRI Penyapu Ranjau, Kapal Baruna Jaya BPPT, dan Kapal Geo Survei. "Fungsinya untuk mencari objek di bawah laut di area prioritas," urainya.
Saat ini, lanjut dia, para penyelam sudah berada di area prioritas dan sudah siap melaksanakan tugas. Dia juga menegaskan, kebutuhan Basarnas untuk mendeteksi keberadaan badan pesawat sudah terpenuhi dengan hadirnya Kapal Baruna Jaya dan Kapal Geo Survei.
"Untuk area lain tetap kami lakukan pencarian, terutama untuk mengevakuasi jenazah yang ditemukan," jelas Bambang Soelistyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)