Jakarta: Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo, telah menjalani sejumlah persidangan. Terdapat beberapa momen ia mengenakan kacamata.
Kemarin, Selasa, 10 Januari 2023, Ferdy Sambo juga mengenakan kacamata dalam sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa. Ia memakai kemeja berwarna putih.
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Foto: Antara/Putu Indah Savitri
Dugaan nerd defense
Dugaan penggunaan taktik nerd defense ini disampaikan oleh pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Dia melihat Ferdy Sambo tak konsisten memakai kacamata. Menjelang sesi-sesi akhir persidangan, Sambo lebih rutin memakai kacamata.
Menurut Reza, banyak studi menemukan efek kacamata yang dikenakan terdakwa di ruang sidang. Misalnya, dengan memakai kacamata, terdakwa terlihat lebih cerdas.
Terdakwa juga tampak tidak intimidatif, sehingga mengurangi kesan ia adalah sosok durjana. Ujung-ujungnya, berkurang kemungkinan terdakwa divonis bersalah.
"Atau, karena ia terkesan lebih manusiawi, hukumannya bisa lebih ringan," kata Reza melalui keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 11 Januari 2023.
Dari sinilah Reza lantas menyimpulkan ada upaya Sambo memakai strategi nerd defense. Yakni, strategi pembelaan diri dengan menampilkan diri laiknya kutu buku.
Reza menganalisis, terdakwa dalam situasi normal tak memakai kacamata, namun kemudian memakai kacamata tanpa ukuran saat di persidangan. Menurut dia, jelas hal itu bukan sebatas gimmick. Apalagi untuk gagah-gagahan. Faedah kacamata terhadap jalannya persidangan tak bisa dipandang sebelah mata.
"Nah, bagi FS yang punya raut muka keras jelas butuh "pelembut" guna melembutkan hati hakim. Pertanyaannya, ampuhkah nerd defense meloloskan FS dari lubang jarum?" kata dia.
Asal usul nerd defense
Perubahan penampilan Ferdy Sambo yang memakai kacamata bukan hal yang asing. Ini bisa dikategorikan sebagai nerd defense.
Dilansir dari Esquire, istilah nerd defense diciptakan oleh Pengacara Pembela New York, Harvey Slovis. Ini adalah salah satu trik untuk kliennya yang merupakan terdakwa kasus kriminal. Kliennya diminta menggunakan kacamata non-resep dan berbingkai tebal sebelum tampil di pengadilan agar tampak tidak terlalu mengancam.
The Washington Post melaporkan, dalam sebuah kasus ada lima pria berstatus terdakwa serangkaian kasus pembunuhan pada 2010, mengenakan kacamata palsu. Jaksa lantas meminta mereka mencopot kacamata itu.
Bisa jadi bumerang
Trik menggunakan kacamata palsu tak selalu ampuh. Dalam beberapa kasus, jaksa menanyakan mengapa terdakwa mengenakan kacamata. Hal ini membuat keterangan terdakwa tampak semakin tidak dapat dipercaya. Nah, dari sini strategi nerd defense bisa jadi bumerang.
Meski demikian, nerd defense terus diterapkan oleh para pengacara pada klien mereka. Apalagi, trik memakai kacamata palsu didukung oleh bukti ilmiah.
"Terdakwa keturunan Afrika-Amerika yang memakai kacamata dianggap lebih cerdas, lebih jujur, dan tidak terlalu mengancam daripada mereka yang tidak," demikian hasil sebuah studi tahun 2008 dalam American Journal of Forensic Psychology.
Jakarta: Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J,
Ferdy Sambo, telah menjalani sejumlah persidangan. Terdapat beberapa momen ia mengenakan
kacamata.
Kemarin, Selasa, 10 Januari 2023, Ferdy Sambo juga mengenakan kacamata dalam sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa. Ia memakai kemeja berwarna putih.
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Foto: Antara/Putu Indah Savitri
Dugaan nerd defense
Dugaan penggunaan taktik nerd defense ini disampaikan oleh pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Dia melihat Ferdy Sambo tak konsisten memakai kacamata. Menjelang sesi-sesi akhir persidangan, Sambo lebih rutin memakai kacamata.
Menurut Reza, banyak studi menemukan efek kacamata yang dikenakan terdakwa di ruang sidang. Misalnya, dengan memakai kacamata, terdakwa terlihat lebih cerdas.
Terdakwa juga tampak tidak intimidatif, sehingga mengurangi kesan ia adalah sosok durjana. Ujung-ujungnya, berkurang kemungkinan terdakwa divonis bersalah.
"Atau, karena ia terkesan lebih manusiawi, hukumannya bisa lebih ringan," kata Reza melalui keterangan tertulis yang diterima
Medcom.id, Rabu, 11 Januari 2023.
Dari sinilah Reza lantas menyimpulkan ada upaya Sambo memakai strategi nerd defense. Yakni, strategi pembelaan diri dengan menampilkan diri laiknya kutu buku.
Reza menganalisis, terdakwa dalam situasi normal tak memakai kacamata, namun kemudian memakai kacamata tanpa ukuran saat di persidangan. Menurut dia, jelas hal itu bukan sebatas
gimmick. Apalagi untuk gagah-gagahan. Faedah kacamata terhadap jalannya persidangan tak bisa dipandang sebelah mata.
"Nah, bagi FS yang punya raut muka keras jelas butuh "pelembut" guna melembutkan hati hakim. Pertanyaannya, ampuhkah nerd defense meloloskan FS dari lubang jarum?" kata dia.
Asal usul nerd defense
Perubahan penampilan Ferdy Sambo yang memakai kacamata bukan hal yang asing. Ini bisa dikategorikan sebagai
nerd defense.
Dilansir dari
Esquire, istilah nerd defense diciptakan oleh Pengacara Pembela New York, Harvey Slovis. Ini adalah salah satu trik untuk kliennya yang merupakan terdakwa kasus kriminal. Kliennya diminta menggunakan kacamata non-resep dan berbingkai tebal sebelum tampil di pengadilan agar tampak tidak terlalu mengancam.
The Washington Post melaporkan, dalam sebuah kasus ada lima pria berstatus terdakwa serangkaian kasus pembunuhan pada 2010, mengenakan kacamata palsu. Jaksa lantas meminta mereka mencopot kacamata itu.
Bisa jadi bumerang
Trik menggunakan kacamata palsu tak selalu ampuh. Dalam beberapa kasus, jaksa menanyakan mengapa terdakwa mengenakan kacamata. Hal ini membuat keterangan terdakwa tampak semakin tidak dapat dipercaya. Nah, dari sini strategi
nerd defense bisa jadi bumerang.
Meski demikian,
nerd defense terus diterapkan oleh para pengacara pada klien mereka. Apalagi, trik memakai kacamata palsu didukung oleh bukti ilmiah.
"Terdakwa keturunan Afrika-Amerika yang memakai kacamata dianggap lebih cerdas, lebih jujur, dan tidak terlalu mengancam daripada mereka yang tidak," demikian hasil sebuah studi tahun 2008 dalam
American Journal of Forensic Psychology. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)