"Kami melakukan evaluasi bersama otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. Semuanya mengatakan bahwa skema one gate policy (OGP) akan diteruskan," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin, dalam tayangan Newsline di Metro TV, Rabu, 19 Januari 2022.
Sistem OGP, lanjut Arifin, membuat pemberangkatan jemaah menjadi lebih tertib, serta memudahkan verifikasi kelengkapan dokumen perjalan dan kesehatan. Sehingga, hasil tes PCR yang dilakukan jemaah sebelum berangkat umrah, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi dinyatakan negatif.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski sudah melakukan tes PCR sebelum kembali ke Indonesia, nyatanya masih terdapat sejumlah jemaah yang terpapar virus covid-19 usai tiba di Tanah Air. Arifin menduga, fenomena tersebut disebabkan oleh berakhirnya masa inkubasi virus korona.
"Itu bukan kecolongan (pemeriksaan terlewat), kan ada istilahnya masa inkubasi. Mungkin ketika di Arab Saudi, hasil tes PCR-nya masih negatif. Tetapi di perjalanan, masa inkubasi (virus korona) sudah muncul sehingga dinyatakan positif," jelas Arifin.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tak bisa memastikan jumlah jemaah yang terpapar covid-19. Sebab, hal tersebut merupakan kewenangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta. Namun, hal yang pasti adalah mereka kini tengah melakukan karantina di Wisma Atlet.
"Kondisi mereka sebenarnya rata-rata sehat. Karena varian Omicron ini, kan, katanya tidak terlalu berbahaya seperti varian Delta," ujarnya.
Terkait temuan kasus positif ini, Kemenag mengimbau kepada para jemaah untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Sebab, mereka akan menjadi bahan evaluasi yang nantinya akan menjadi tolak ukur pelaksanaan umrah dan haji di tahun 2022. (Nurisma Rahmatika)