Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Masyarakat Indonesia Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Tak Menular

Achmad Zulfikar Fazli • 10 Januari 2022 20:57
Jakarta: Masyarakat Indonesia berisiko tinggi terkena penyakit tidak menular, seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, hipertensi, dan osteoporosis. Tingginya penyakit itu membuat prospek bisnis suplemen kesehatan sangat menjanjikan.
 
“Kurangnya aktivitas fisik/olahraga, kurangnya asupan buah dan sayur, makanan tinggi lemak, kalori, dan natrium, minuman beralkohol, serta kebiasaan merokok adalah gaya hidup masyarakat Indonesia," kata Head of Marketing and Communications Amway Dharmaparayana Sthirabudhi dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Januari 2022.
 
Berdasarkan Infodatin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke-7 negara dengan jumlah penderita diabetes melitus tertinggi di dunia. Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi pada kelompok usia di atas 18 tahun sebesar 34,1 persen, dengan estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia 63.309.620 orang.

Sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi merupakan pintu masuk ke penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke.
 
"Jadi mari kita ubah gaya hidup dan perbaiki pola makan kita untuk menjadi diri yang lebih baik," tutur dia.
 
Amway sebagai perusahaan suplemen kesehatan baru meluncurkan New BodyKey by Nutrilite. Produk ini memiliki formula yang lebih kaya nutrisi dan rasa yang lebih enak.
 
Nutrition Research & Clinical Investigator Kerry Grann menyebut banyak pengujian klinis telah membuktikan keamanan dan efektivitas dari minuman pengganti makan. "Apalagi apabila suplemen dikombinasikan dengan pola makan yang seimbang dan olahraga rutin," terang Kerry.
 
Content Creator dan Influencer Nutrisi, Diet, dan Kebugaran, Hansboling, mengatakan pandemi covid-19 membuat masyarakat makin sadar akan penting dan mahalnya kesehatan. Setiap orang ingin hidup sehat.
 
"Banyak yang akhirnya gagal sebelum mencoba karena merasa tantangannya banyak. Kesibukan yang padat, metabolisme yang menurun, fisik yang sudah lebih mudah capek, masih banyak lagi alasan lainnya," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan