Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Sunaholomi
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Sunaholomi

Meski Jadi Penyumbang Tertinggi, Kemenkes Apresiasi Deteksi Covid-19 di Jakarta

Fachri Audhia Hafiez • 29 Januari 2022 13:11
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai meningkatnya kasus covid-19 di DKI Jakarta tidak selamanya dipandang buruk. Peningkatan kasus membuktikan instrumen deteksi dini penularan virus korona berjalan optimal.
 
"Mengapa DKI kemudian 4 ribu (kasus) atau kurang lebih 50 persen kasus yang dideteksi itu bukan suatu prestasi buruk, malah justru merupakan effort sangat baik, mendeteksi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dalam diskusi daring bertajuk 'Menahan Gelombang Omicron', Sabtu, 29 Januari 2022.
 
Nadia mengatakan situasi akan membingungkan kalau kasus tidak ditemukan tapi banyak orang yang sakit. Situasi tersebut janggal karena adanya perbedaan angka dan situasi di lapangan.

"Justru itu tidak berjalan sistem upaya pencegahan 3T-nya (testing, tracing, treatment)," ujar Nadia.
 
Nadia mendorong puskesmas di wilayah masing-masing menggencarkan 3T. Langkah itu sebagai upaya optimal untuk mencegah meluasnya penularan covid-19.
 
"Jadi pada prinsipnya tracing dan testing kan memang tugas dari pada wilayah atau fasilitas kesehatan setempat, artinya puskesmas," ujar Nadia.
 
Kasus covid-19 di DKI Jakarta bertambah 4.558 per Jumat, 28 Januari 2022. Ibu Kota menyumbang hampir 50 persen dari total kasus positif covid-19 harian di Indonesia yang mengalami lonjakan 9.905 kasus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan