Kusmayadi alias Agus bin Dulgani masuk DPO--Foto Polda Metro Jaya
Kusmayadi alias Agus bin Dulgani masuk DPO--Foto Polda Metro Jaya

Pengakuan Kusmayadi Tentang Pembunuhan Nur

Deny Irwanto • 21 April 2016 10:59
medcom.id, Jakarta: Guna menghilangkan jejak, Kusmayadi alias Agus, memutilasi Nur Astiyah, menjadi beberapa bagian. Bagian tubuh Nur yang pertama dipotong adalah tangan kanan (dari lengan bahu).
 
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, Kusmayadi memutilasi Nur, di dalam kontrakannya, usai membunuh Nur pada Minggu, 10 April 2016.
 
"Pukul 19.30 WIB tersangka terbesit pikirannya untuk menghilangkan jejak perbuatannya. Kemudian mengambil golok yang ada di bawah TV. Memotong tangan kanan (dari lengan bahu) kemudian memotong tangan kiri. Kemudian pergi ke pasar membeli plastik besar lalu kemudian simpan di kost," kata Krishna dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (21/4/2016).

Setelah memotong kedua tangan korban, Kusmayadi meminta bantuan rekannya untuk membuangnya. Kusmayadi bersama Erik membuang kedua tangan korban pada malam hari.
 
"Pukul 22.00 WIB, Kusmayadi meminta bantuan dan ajak Erik pergi dengan meminjam motor Mahdi ke arah kontrakan tersangka. Sesampainya di TKP (kontrakan tersangka), Erik menunggu di luar. Kemudian tersangka mengambil potongan tangan yang sudah dibungkus keluar dari kontrakan dan menyerahkan kepada Erik," lanjut Krishna.
 
Krishna kembali mengatakan, saat di jalan Erik sempat bertanya isi bungkusan tersebut kepada Kusmayadi. Dan Kusmayadi menjawab dengan dingin. "Tersangka menjawab itu salah satunya. Kemudian potongan tangan dibuang di pembuangan sampah Bugel, Tiga Raksa, Banten. Dan kemudian tersangka tidur di mess rumah makan Gumarang," jelas Krishna.
 
Keesokan harinya, Senin, 11 April 2016 pukul 07.00 WIB. Kusmayadi kembali ke kontrakannya untuk membersihkan darah dan jejak kaki. Sore hari Kusmayadi kembali memotong bagian kaki korban. "Pukul 16.00 WIB tersangka memotong kaki kanan (pangkal paha) dan kaki kiri. Rabu, 13 April 2016, polisi mendapatkan laporan masyarakat bahwa ditemukan sesok mayat," tandas Krishna.
 
Kusmayadi sempat cekcok dengan Nur Astiyah. Kusmayadi diduga sakit hati sehingga nekat membunuh Nur. Sebelum membunuh Nur, Kusmayadi sempat makan nasi bungkus bersama Nur di kontrakan.
 
Namun, sebelum makan keduanya cekcok. Berawal dari pertanyaan Nur ke Kusmayadi kapan keduanya pulang ke Banten menemui keluarga Nur.
 
Berselang dua jam atau sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya kembali ribut. Nur sambil mengeluarkan kata-kata kasar, mendorong Kusmayadi hingga terjatuh. "Kan saya sudah bilang kalau mau pulang sekarang," lanjut Krishna menirukan ucapan Nur. Menurut Khrisna Nur juga mengatai Kusmayadi dengan nama binatang.
 
Krishna menjelaskan, Kusmayadi mengaku khilaf langsung membanting Nur dan memiting batang lehernya dengan kuat. Teriakan minta tolong dari mulut Nur tidak menghentikan emosi Kusmadi.
 
Nur meninggal dengan kondisi mengenaskan, Kamis pagi 14 April. Kusmayadi diduga memutilasi Nur yang tengah hamil tujuh bulan di kontrakannya, kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
 
Tim Polda Metro Jaya menangkap Kusmayadi di Rumah Makan Padang Sari Bundo, Jalan Masrip Karangtilang, Surabaya, Jawa Timur, Rabu siang 20 April.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan