Sambas: Kebiasaan bisa menjadi salah satu penyebab penyakit yang menjangkiti sebuah masyarakat. Hal ini terlihat dengan penyakit yang dikeluhkan masyarakat Kecamatan Paloh.
Dokter Puskesmas Paloh Meilani Ayu Lestari telah bekerja selama tiga tahun di puskesmas itu. Dalam satu hari, Puskesmas Paloh bisa melayani 80 hingga 100 pasien.
"Rata-rata penduduk Paloh ini paling banyak keluhannya dispepsia, mag," kata Meilani di Puskesmas Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu, 27 Mei 2018.
Penyakit mag diderita karena kebiasaan masyarakat tak sarapan di pagi hari. Masyarakat Paloh terbiasa memulai aktivitas sekitar pukul 08.00 WIB.
Bangun tidur, mereka langsung menuju ladang dan kebun, tanpa sarapan. Mayoritas masyarakat baru menyentuh makanan saat siang hari.
"Siang baru pulang dari sawah, baru bisa makan mereka," kata Meilani.
Penyakit mag bukan satu-satunya penyakit yang dominan dikeluhkan masyarakat Kecamatan Paloh. Meilani menyebut, masyarakat perbatasan Indonesia dan Malaysia itu juga mengeluh tekanan darah tinggi.
"Di Paloh dari pertama kali saya masuk yang paling banyak itu darah tinggi. darah tinggi, kencing manis, sama stroke," jelas dia.
Penyakit itu tak datang begitu saja. Meilani menyebut, faktor makanan yang biasa dimakan masyarakat menjadi penyebab munculnya penyakit itu.
Masyarakat Paloh terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi. Apalagi, Kecamatan Paloh berjarak tak jauh dari pesisir.
"Biasanya tuh banyak makanan laut seperti kepiting, kerang kepah, dan tengkuyung (sejenis keong), telur penyu, segala makanan itu kolesterolnya tinggi," jelas Meilani.
Sambas: Kebiasaan bisa menjadi salah satu penyebab penyakit yang menjangkiti sebuah masyarakat. Hal ini terlihat dengan penyakit yang dikeluhkan masyarakat Kecamatan Paloh.
Dokter Puskesmas Paloh Meilani Ayu Lestari telah bekerja selama tiga tahun di puskesmas itu. Dalam satu hari, Puskesmas Paloh bisa melayani 80 hingga 100 pasien.
"Rata-rata penduduk Paloh ini paling banyak keluhannya dispepsia, mag," kata Meilani di Puskesmas Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Sabtu, 27 Mei 2018.
Penyakit mag diderita karena kebiasaan masyarakat tak sarapan di pagi hari. Masyarakat Paloh terbiasa memulai aktivitas sekitar pukul 08.00 WIB.
Bangun tidur, mereka langsung menuju ladang dan kebun, tanpa sarapan. Mayoritas masyarakat baru menyentuh makanan saat siang hari.
"Siang baru pulang dari sawah, baru bisa makan mereka," kata Meilani.
Penyakit mag bukan satu-satunya penyakit yang dominan dikeluhkan masyarakat Kecamatan Paloh. Meilani menyebut, masyarakat perbatasan Indonesia dan Malaysia itu juga mengeluh tekanan darah tinggi.
"Di Paloh dari pertama kali saya masuk yang paling banyak itu darah tinggi. darah tinggi, kencing manis, sama stroke," jelas dia.
Penyakit itu tak datang begitu saja. Meilani menyebut, faktor makanan yang biasa dimakan masyarakat menjadi penyebab munculnya penyakit itu.
Masyarakat Paloh terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi. Apalagi, Kecamatan Paloh berjarak tak jauh dari pesisir.
"Biasanya tuh banyak makanan laut seperti kepiting, kerang kepah, dan tengkuyung (sejenis keong), telur penyu, segala makanan itu kolesterolnya tinggi," jelas Meilani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)