medcom.id, Jakarta: Diplomat Indonesia dinilai malas mengurusi masalah buruh migran di luar negeri. Mereka menganggap, mengurus tenaga kerja Indonesia (TKI) sama dengan ketiban sampah.
"Persepsi teman-teman di luar yang menangani kasus buruh migran adalah beban, bukan tanggung jawab. Bahkan ada selevel diplomat mengatakan, mengurus buruh migran itu cuma ketiban sampah," kata Analis Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo dalam diskusi 'Elegi TKI' di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).
Wahyu menilai, persepsi semacam itu harusnya dihilangkan. Diplomat harusnya mulai mengubah cara pandang mereka terhadap TKI. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah menekankan pejabat negara harus merevolusi mental mereka.
"(Tapi) Belum ada perubahan mendasar di institusi dan lembaga negara soal mindset," sebut dia.
Wahyu menegaskan, diplomat Indonesia harusnya mulai menempatkan perlindungan terhadap TKI adalah hal utama. Jangan sampai memandang TKI sebagai warga negara kelas dua yang tak perlu dilindungi.
"Jangan dianggap mereka negara kelas dua, jadi diberikan seadanya saja. Mindset harus diubah secara mendasar," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Diplomat Indonesia dinilai malas mengurusi masalah buruh migran di luar negeri. Mereka menganggap, mengurus tenaga kerja Indonesia (TKI) sama dengan ketiban sampah.
"Persepsi teman-teman di luar yang menangani kasus buruh migran adalah beban, bukan tanggung jawab. Bahkan ada selevel diplomat mengatakan, mengurus buruh migran itu cuma ketiban sampah," kata Analis Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo dalam diskusi 'Elegi TKI' di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).
Wahyu menilai, persepsi semacam itu harusnya dihilangkan. Diplomat harusnya mulai mengubah cara pandang mereka terhadap TKI. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah menekankan pejabat negara harus merevolusi mental mereka.
"(Tapi) Belum ada perubahan mendasar di institusi dan lembaga negara soal mindset," sebut dia.
Wahyu menegaskan, diplomat Indonesia harusnya mulai menempatkan perlindungan terhadap TKI adalah hal utama. Jangan sampai memandang TKI sebagai warga negara kelas dua yang tak perlu dilindungi.
"Jangan dianggap mereka negara kelas dua, jadi diberikan seadanya saja. Mindset harus diubah secara mendasar," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)