Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. DOK BPMI Setpres
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. DOK BPMI Setpres

Tak Ada KIPI Serius, Indonesia Tak Akan Hentikan Vaksin AstraZeneca

Nur Azizah • 29 April 2021 15:46
Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius terkait vaksin AstraZeneca. Semua KIPI yang dilaporkan ringan dan masih tahap wajar.
 
"Sampai saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini," kata Wiku di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta Timur, Kamis, 29 April 2021.
 
Wiku mengatakan vaksinasi akan tetap dilaksanakan hingga tercapainya kekebalan kelompok. Pemerintah harus menyuntikkan vaksin ke 181 juta atau 70 persen penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok.

Sejumlah negara menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca lantaran ada kasus pembekuan darah. Teranyar kasus ini terjadi di Malaysia.
 
(Baca: Ada Laporan Kematian, PM Kanada Tegaskan Vaksin AstraZeneca Aman)
 
Kemarin, Rabu, 28 April 2021, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin menyatakan akan menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca. Meski, para ahli menemukan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risiko penggumpalan darah.
 
Dua pekan sebelumnya pada 15 April 2021, Italia mengumumkan empat orang warganya meninggal akibat pembekuan darah. Mereka dilaporkan telah menerima vaksin AstraZeneca.
 
Badan Obat Italia atau Agenzia Italiana del Farmaco (AIFA) menyebutkan berbagai efek samping terlihat setelah 0,5 persen dari 9,07 juta dosis yang diberikan selama periode 27 Desember 2020-26 Maret 2021. Selain AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna dilaporkan telah memicu reaksi yang tak diinginkan.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan