Jakarta: Pemerintah rencananya akan memberikan vaksin booster untuk masyarakat.
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tengah menetapkan sejumlah kriteria vaksin booster.
"Untuk booster bisa vaksin yang sama dan berbeda. Kalau yang berbeda kita pilih yang punya efikasi tinggi dan daya tahan yang tinggi untuk varian virus baru," kata Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro dilansir dari Antara, Jakarta, Rabu, 20 Oktober 2021.
Ia mengatakan rencana vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat imun saat ini masih diteliti. Penelitian ini melibatkan sejumlah pakar dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia.
"Memang benar kami bersama sejumlah universitas diminta Pak Budi Gunadi Sadikin meneliti booster. Ini masih penelitian dan belum ada hasil," katanya.
Sri mengatakan proses penelitian saat ini dilakukan terhadap beberapa varian vaksin yang beredar di Indonesia.
Baca: 1,084 Juta Nakes Sudah Terima Vaksin Booster
"Untuk yang primer dipakai Sinovac dua kali atau AstraZeneca dua kali atau di-booster dengan vaksin lain," katanya.
Salah satu metode penelitian dilakukan pada campuran vaksin Sinovac dosis 1 dan Sinovac dosis 2 dan untuk dosis ketiga juga menggunakan Sinovac. Metode lainnya adalah Sinovac dosis 1 dan dosis kedua digabung dengan Moderna atau Pfizer sebagai booster.
Selain menyasar masyarakat berusia produktif dan remaja, ITAGI berencana menguji coba vaksin booster untuk kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun. Sebab, lansia rentan terpapar covid-19.
Jakarta: Pemerintah rencananya akan memberikan
vaksin booster untuk masyarakat.
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tengah menetapkan sejumlah kriteria vaksin
booster.
"Untuk
booster bisa vaksin yang sama dan berbeda. Kalau yang berbeda kita pilih yang punya efikasi tinggi dan daya tahan yang tinggi untuk varian virus baru," kata Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro dilansir dari
Antara, Jakarta, Rabu, 20 Oktober 2021.
Ia mengatakan rencana
vaksinasi dosis ketiga sebagai penguat imun saat ini masih diteliti. Penelitian ini melibatkan sejumlah pakar dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia.
"Memang benar kami bersama sejumlah universitas diminta Pak Budi Gunadi Sadikin meneliti
booster. Ini masih penelitian dan belum ada hasil," katanya.
Sri mengatakan proses penelitian saat ini dilakukan terhadap beberapa varian vaksin yang beredar di Indonesia.
Baca:
1,084 Juta Nakes Sudah Terima Vaksin Booster
"Untuk yang primer dipakai
Sinovac dua kali atau AstraZeneca dua kali atau di-
booster dengan vaksin lain," katanya.
Salah satu metode penelitian dilakukan pada campuran vaksin Sinovac dosis 1 dan Sinovac dosis 2 dan untuk dosis ketiga juga menggunakan Sinovac. Metode lainnya adalah Sinovac dosis 1 dan dosis kedua digabung dengan Moderna atau Pfizer sebagai
booster.
Selain menyasar masyarakat berusia produktif dan remaja, ITAGI berencana menguji coba vaksin booster untuk kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun. Sebab, lansia rentan terpapar covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)