Jakarta: Nelayan memiliki sejumlah masalah terkait hasil tangkapan, salah satunya masa simpan ikan yang pendek karena keterbatasan alat. Listrik untuk mendukung penyimpanan ikan juga terbatas. Masalah itu diyakini dapat rampung dengan pemanfaatan teknologi berkelanjutan.
"Kami ingin menegaskan komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi energi terbarukan," kata Direktur Insight Investments Ria M Warganda, dalam keterangan yang dikutip Rabu, 9 Oktober 2024.
Pihaknya memberikan 5 unit kapal tangkap ikan, 20 pukat, 20 pancing, 1 unit ice maker, dan 3 unit cold storage berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid ke nelayan Desa Tanjung Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Pemberian dalam rangka program Desa Energi Insight.
“Kami mengapresiasi kerja sama yang terjalin dengan Yayasan Insan Bumi Mandiri dan semua pihak terkait yang telah berkontribusi dalam merealisasikan Program Desa Energi Insight," kata dia.
Dengan bantuan itu, nelayan dapat menjaga kualitas ikan lebih lama dan menjualnya dengan harga lebih tinggi. Teknologi ramah lingkungan ini dipasang untuk mendukung operasional sehari-hari nelayan sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.
Program ini, kata Ria, juga menyediakan pelatihan literasi keuangan, ketahanan keluarga, serta pengolahan produk turunan dari hasil tangkapan ikan. "Program ini juga merupakan bentuk berpartisipasi langsung investor dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus melestarikan lingkungan,” lanjutnya.
Ketua Kelompok Nelayan Dusun Boleng, Sakarudin, mengapresiasi program ini. Dengan dukungan ini, pihaknya bisa menangkap lebih banyak ikan dan menyimpannya lebih lama.
"Ini sangat membantu meningkatkan pendapatan kami dan memberi harapan baru bagi nelayan di sini," katanya.
Program Desa Energi Insight diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan nelayan yang dapat diterapkan di daerah lain. Sehingga, dapat mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir sambil menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Jakarta: Nelayan memiliki sejumlah masalah terkait hasil tangkapan, salah satunya masa simpan ikan yang pendek karena keterbatasan alat. Listrik untuk mendukung penyimpanan ikan juga terbatas. Masalah itu diyakini dapat rampung dengan pemanfaatan teknologi berkelanjutan.
"Kami ingin menegaskan komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi
energi terbarukan," kata Direktur Insight Investments Ria M Warganda, dalam keterangan yang dikutip Rabu, 9 Oktober 2024.
Pihaknya memberikan 5 unit kapal tangkap ikan, 20 pukat, 20 pancing, 1 unit ice maker, dan 3 unit cold storage berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid ke
nelayan Desa Tanjung Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Pemberian dalam rangka program Desa Energi Insight.
“Kami mengapresiasi kerja sama yang terjalin dengan Yayasan Insan Bumi Mandiri dan semua pihak terkait yang telah berkontribusi dalam merealisasikan Program Desa Energi Insight," kata dia.
Dengan bantuan itu, nelayan dapat menjaga kualitas ikan lebih lama dan menjualnya dengan harga lebih tinggi. Teknologi ramah lingkungan ini dipasang untuk mendukung operasional sehari-hari nelayan sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.
Program ini, kata Ria, juga menyediakan pelatihan literasi keuangan, ketahanan keluarga, serta pengolahan produk turunan dari hasil tangkapan ikan. "Program ini juga merupakan bentuk berpartisipasi langsung investor dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus melestarikan lingkungan,” lanjutnya.
Ketua Kelompok Nelayan Dusun Boleng, Sakarudin, mengapresiasi program ini. Dengan dukungan ini, pihaknya bisa menangkap lebih banyak ikan dan menyimpannya lebih lama.
"Ini sangat membantu meningkatkan pendapatan kami dan memberi harapan baru bagi nelayan di sini," katanya.
Program Desa Energi Insight diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan nelayan yang dapat diterapkan di daerah lain. Sehingga, dapat mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir sambil menjaga kelestarian lingkungan melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)