Kapal kargo melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas Malahayati (Malahayati masuk dalam jalur tol laut), Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (9/11) - ANT/Ampelsa
Kapal kargo melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas Malahayati (Malahayati masuk dalam jalur tol laut), Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (9/11) - ANT/Ampelsa

Dampak Tol Laut Mulai Terasa

Erandhi Hutomo Saputra • 20 Desember 2017 09:18
Jakarta: Janji Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui tol laut mulai terasa. Meski belum terlalu optimal, hal itu sudah berjalan ke arah yang diharapkan.
 
 Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Nono Sampono menyebut dalam tiga tahun pemerintahan, melalui program tol laut yang berjalan efektif di dua tahun terakhir, sudah ada perbaikan dari sektor kelautan. Sebelumnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia dari sektor kelautan hanya 18,6%, sedangkan saat ini kontribusi sektor itu sudah mendekati 22%.
 
"Kita bisa menakar ada peningkatan di sektor kelautan itu tinggi dengan infrastruktur yang dibangun, tidak hanya tol laut, tapi juga terkoneksi di darat dan udara. Harga di (Indonesia) timur mulai membaik," ujar Nono dalam diskusi kelompok terfokus bertajuk Menakar Utilitas Rakyat atas Tol Laut Jokowi di Kantor Media Group, Jakarta, Selasa, 19 Desember 2017. 

Nono berharap program tol laut yang mulai dirasakan manfaatnya itu bisa lebih maksimal dalam sisa pemerintahan Jokowi-JK. Ia berharap jangan sampai tol laut mandek hanya gara-gara kontestasi politik yang semakin kencang dalam dua tahun ke depan. 
 
"Sehingga lima tahun ini dirasakan betul oleh rakyat," ucap dia. 
 

Tambahan trayek tol
 
Di tempat yang sama, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan, Cris Kuntadi, mengatakan hingga saat ini sudah ada 13 trayek tol laut yang beroperasi.
 
Dengan adanya tol laut tersebut, Cris mengatakan sudah ada penurunan harga kebutuhan pokok seperti beras dan gula pasir di kawasan timur Indonesia. Seperti di Larantuka, Flores Timur, harga bahan pokok sudah turun 17%. 
 
"Untuk 2018, trayek tidak berubah dan ada tambahan tiga rute tol laut. Mudah-mudahan jangkauan tol laut akan semakin luas dan otomatis pemerataan tercapai," imbuh dia. 
 
Ia mengaku permasalahan belum optimalnya tol laut saat ini ialah kurang dalamnya pelabuhan sehingga sulit bagi kapal besar bermuatan 2.500 teus untuk bersandar. "Misalnya di Pelabuhan Belawan (Sumatra Utara), kedalaman hanya 9 meter, padahal untuk kapal tol laut angkut 2.500 teus butuh paling tidak 12,5 meter. Kami minta Pelindo I untuk mengeruk sehingga sesuai rutenya akan barat lalu ke timur," jelas dia. 
 
Senada, Direktur Keuangan Pelindo III Saefudin Noer mengatakan, untuk mendukung kesuksesan tol laut pihaknya selalu menjamin keteraturan jadwal dan shipping line. Namun, ia mengakui kedalaman pelabuhan jadi tantangan tersendiri. 
 
"Contoh kami diberi tugas untuk menampung kapal-kapal besar, kapal besar ini butuh laut yang dalamnya 13-14 meter, kolam itu mesti digali dan itu investasi yang besar." tutur dia. 
 
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan perlu dibuka akses bagi perdagangan internasional bagi Indonesia Timur seperti impor barang modal melalui Makassar. "Buka tol-tol itu untuk impor barang masuk ke timur minimal pada pelabuhan utama di Indonesia Timur sehingga tidak harus di Surabaya dan Jakarta," ujar Syahrul.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan