Jakarta: Varian baru virus korona yang berasal dari India, varian Delta, sudah menyebar di Indonesia. Varian dengan kode B1617.2 ini disebut menjadi salah satu penyebab naiknya kasus covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban, mengatakan Indonesia harus belajar dari negara-negara yang telah dahulu mengalami lonjakan kasus dengan varian ini. Khususnya India dan Amerika.
“Sekarang kita cegah supaya tidak perlu sampai ribuan kasus seperti negara lain,” kata Zubairi dalam tayangan Primetime News Metro TV, Rabu, 16 Juni 2021 malam.
Zubairi prihatin karena varian Delta lebih cepat dalam proses penularannya. Alhasil, beberapa rumah sakit di daerah kewalahan dalam menangani pasien yang terpapar.
Cepatnya penularan virus juga dipicu mulai abainya masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan. "Saya dari rumah sakit Keramat ke rumah biasanya setengah jam. Saat ini sejam," kata dia mencontohkan betapa banyaknya lalu lalang orang.
Menurutnya, kedisiplinan dan implementasi kebijakan harus ditingkatkan. Kesadaran bersama merupakan langkah yang dapat menurunkan jumlah kasus covid-19.
"Kewajiban masyarakat, kewajiban pemerintah, dan juga aparat untuk menertibkan. Jangan hanya membuat aturan namun implementasinya tidak bagus,” kata Zubairi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa varian Delta sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia. "Di beberapa daerah seperti Kudus, DKI jakarta, dan Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian baru Delta B1617.2, bahkan mendominasi," kata Budi.(Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Varian baru virus korona yang berasal dari India, varian Delta, sudah menyebar di Indonesia. Varian dengan kode B1617.2 ini disebut menjadi salah satu penyebab naiknya kasus covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban, mengatakan Indonesia harus belajar dari negara-negara yang telah dahulu mengalami lonjakan kasus dengan varian ini. Khususnya India dan Amerika.
“Sekarang kita cegah supaya tidak perlu sampai ribuan kasus seperti negara lain,” kata Zubairi dalam tayangan Primetime News
Metro TV, Rabu, 16 Juni 2021 malam.
Zubairi prihatin karena varian Delta lebih cepat dalam proses penularannya. Alhasil, beberapa rumah sakit di daerah kewalahan dalam menangani pasien yang terpapar.
Cepatnya penularan virus juga dipicu mulai abainya masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan. "Saya dari rumah sakit Keramat ke rumah biasanya setengah jam. Saat ini sejam," kata dia mencontohkan betapa banyaknya lalu lalang orang.
Menurutnya, kedisiplinan dan implementasi kebijakan harus ditingkatkan. Kesadaran bersama merupakan langkah yang dapat menurunkan jumlah kasus covid-19.
"Kewajiban masyarakat, kewajiban pemerintah, dan juga aparat untuk menertibkan. Jangan hanya membuat aturan namun implementasinya tidak bagus,” kata Zubairi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa varian Delta sudah menyebar di beberapa daerah di Indonesia. "Di beberapa daerah seperti Kudus, DKI jakarta, dan Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian baru Delta B1617.2, bahkan mendominasi," kata Budi.
(Imanuel Rymaldi Matatula) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)