Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) nasional saat ini 48,14 persen. Penurunan BOR disebut hasil pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen,” kata Jokowi melalui keterangan melalui video, Minggu, 15 Agustus 2021.
Jokowi memerinci BOR di Jakarta di kisaran 29,4 persen. Kemudian, BOR Jawa Barat 32 persen, Jawa Tengah 38,3 persen, Jawa Timur 52,3 persen, Banten 33,4 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen.
Baca: Jokowi Keluarkan 2 Instruksi soal PCR, Salah Satunya Tarif di Kisaran Rp550 Ribu
“BOR di Wisma Atlet juga sudah turun yakni 19,64 persen,” papar dia.
Kepala Negara meminta vaksinasi harian terus dipercepat. Saat ini, Indonesia mampu menyuntikkan 1,6 juta dosis vaksin per hari.
Jokowi juga memerintahkan upaya testing, tracing, dan isolasi terpusat dimasifkan. Tes covid-19 di Indonesia berkisar antara 130 ribu hingga 140 ribu dalam seminggu terakhir.
"Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga bisa segera ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain,” tutur dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengungkapkan tingkat keterisian tempat tidur atau
bed occupancy rate (BOR) nasional saat ini 48,14 persen. Penurunan BOR disebut hasil pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Secara nasional, BOR nasional kita berada di angka 48,14 persen,” kata Jokowi melalui keterangan melalui video, Minggu, 15 Agustus 2021.
Jokowi memerinci BOR di Jakarta di kisaran 29,4 persen. Kemudian, BOR Jawa Barat 32 persen, Jawa Tengah 38,3 persen, Jawa Timur 52,3 persen, Banten 33,4 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen.
Baca:
Jokowi Keluarkan 2 Instruksi soal PCR, Salah Satunya Tarif di Kisaran Rp550 Ribu
“BOR di Wisma Atlet juga sudah turun yakni 19,64 persen,” papar dia.
Kepala Negara meminta vaksinasi harian terus dipercepat. Saat ini, Indonesia mampu menyuntikkan 1,6 juta dosis vaksin per hari.
Jokowi juga memerintahkan upaya testing,
tracing, dan isolasi terpusat dimasifkan. Tes
covid-19 di Indonesia berkisar antara 130 ribu hingga 140 ribu dalam seminggu terakhir.
"Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga bisa segera ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
