Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Office for Civil Defense (OCD) Filipina menggandeng pemuda mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Milenial dinilai berperan penting mengurangi risiko bencana.
"Ketahanan bencana secara nasional bergantung pada keterlibatan pemuda dalam sistem kedaruratan bencana yang efektif dan efisien," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Minggu, 19 September 2021.
Raditya menyebut kerja sama dengan Filipina juga didukung Bureau for Humanitarian Assistance USAID. Mereka menjaring kelompok muda dalam gerakan pengurangan risiko bencana (PRB).
"Program tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan di kawasan regional, khususnya Indonesia dan Filipina," papar dia.
Baca: 1.909 Bencana Melanda Indonesia Hingga Medio September
Kerja sama tersebut menyikapi potensi peningkatan curah hujan di atas normal beberapa bulan mendatang. Fenomena itu dapat berujung bencana hidrometeorologi.
"Ini mendorong kesiapsiagaan bersama untuk mewujudkan resiliensi kawasan," papar Raditya.
Dia mengatakan program itu akan menjangkau para pemimpin muda dari berbagai elemen. Terutama, di keluarga dan komunitas sekitar untuk berperan dalam PRB.
Para pemuda yang terseleksi bakal mendapatkan pelatihan intensif secara daring. Setelah pelatihan rampung, mereka bakal terjun mengajak berbagai pihak terlibat aktif dalam PRB.
"Saya berpesan agar pemuda menunjukkan partisipasi aktifnya dalam kepemimpinan pada hari ini dan masa depan," tutur Raditya.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Office for Civil Defense (OCD) Filipina menggandeng
pemuda mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Milenial dinilai berperan penting mengurangi risiko bencana.
"Ketahanan bencana secara nasional bergantung pada keterlibatan pemuda dalam sistem kedaruratan bencana yang efektif dan efisien," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi
BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Minggu, 19 September 2021.
Raditya menyebut kerja sama dengan
Filipina juga didukung Bureau for Humanitarian Assistance USAID. Mereka menjaring kelompok muda dalam gerakan pengurangan risiko bencana (PRB).
"Program tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan di kawasan regional, khususnya Indonesia dan Filipina," papar dia.
Baca:
1.909 Bencana Melanda Indonesia Hingga Medio September
Kerja sama tersebut menyikapi potensi peningkatan curah hujan di atas normal beberapa bulan mendatang. Fenomena itu dapat berujung bencana hidrometeorologi.
"Ini mendorong kesiapsiagaan bersama untuk mewujudkan resiliensi kawasan," papar Raditya.
Dia mengatakan program itu akan menjangkau para pemimpin muda dari berbagai elemen. Terutama, di keluarga dan komunitas sekitar untuk berperan dalam PRB.
Para pemuda yang terseleksi bakal mendapatkan pelatihan intensif secara daring. Setelah pelatihan rampung, mereka bakal terjun mengajak berbagai pihak terlibat aktif dalam PRB.
"Saya berpesan agar pemuda menunjukkan partisipasi aktifnya dalam kepemimpinan pada hari ini dan masa depan," tutur Raditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)