KRI Yos Sudarso (foto:Antara/Andika Wahyuni)
KRI Yos Sudarso (foto:Antara/Andika Wahyuni)

Ini Teknologi Kemenhub Untuk Cari AirAsia QZ8501

Husen Miftahudin • 03 Januari 2015 02:18
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perhubungungan mengerahkan sebelas kapal yang akan terus dipantau oleh Marine Command Center (MCC) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) untuk pencarian AirAsia QZ 8501. Untuk menunjang pencarian, beragam teknologi digunakan demi menyukseskan operaso pencarian dan evakuasi pesawat nahas tersebut.
 
"Dengan teknologi itu, kita bisa mengetahui secara riil time pergerakan kapal-kapal di lokasi jatuhnya pesawat AirAsia," kata Posko MCC yang dipimpin oleh Direktur Kenavigasian, A Tony Budiono di Jakarta, Jumat (2/1/2015).
 
Beragam teknologi yang menggunakan satelit dipakai. Beberapa diantaranya adalah LRIT (Long Range Identification Tracking System), Ship Reporting System, Marine Electronic Highway (MEH), dan Vessel Traffic Service (VTS).

Tim Ditjen Hubla bekerjasama dengan KNKT dan tim ahli dari Maritime and Port Authority (MPA) Singapura melengkapi kapal mereka dengan perangkat pencarian dasar laut berteknologi tinggi. Alat tersebut berupa Aquatic Hydrophone atau Pinger Locator.
 
Alat itu memiliki kemampuan canggih untuk mendeteksi keberadaan pesawat di dasar laut, termasuk mendeteksi keberadaan Black Box. "Mudah-mudahan malam ini atau besok kondisi cuaca di Selat Karimata bersahabat, sehingga kapal-kapal kita bisa melakukan proses pencarian," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan