Pelatih Jerman Joachim Loew (Kanan) berjalan melintasi dua bocah laki-laki dekat markas Jerman di desa Santo Andre, Porto Seguro bagian utara, 1 Juli 2014. REUTERS/Arnd Wiegmann
Pelatih Jerman Joachim Loew (Kanan) berjalan melintasi dua bocah laki-laki dekat markas Jerman di desa Santo Andre, Porto Seguro bagian utara, 1 Juli 2014. REUTERS/Arnd Wiegmann

Prancis vs Jerman, Duel Raksasa Eropa di Tanah Amerika

03 Juli 2014 13:56
medcom.id, Rio De Janeiro: Jerman akan melakoni laga melawan Prancis dalam duel dua raksasa Eropa di babak perempat-final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Jumat (4/7/2014).
 
Pertandingan itu akan menjadi batu ujian bagi Jerman yang diasuh Joachim Loew yang performanya dinilai berada di bawah rata-rata di Piala Dunia 2014.
 
Tiket ke babak semi-final melawan Brazil atau Kolombia akan menjadi taruhannya.

"Didier Deschamps telah mengubah Prancis sejak 2010 dan mengincar pertandingan klasik lainnya," kata Loew, yang telah mengarsiteki tim Jerman setelah Piala Dunia 2006.
 
Kemenangan besar 4-0 mereka atas Portugal di laga pembuka grup telah menempatkan mereka di posisi bersama tim-tim elite dunia, namun sejumlah penampilan kurang mengesankan telah mengundang sejumlah kritik bagi Jerman.
 
Ditahan imbang 2-2 oleh Ghana, kemudian menang tipis 1-0 atas Amerika Serikat di pertandingan final fase grup, penyelesaian yang buruk memaksa Jerman menang 2-1 atas Aljazair setelah babak tambahan di pertandingan di babak 16 besar lalu.
 
Mantan kapten Jerman Michael Ballack, Oliver Kahn dan Lothar Mtthaeus semuanya mempertanyakan pilihan Loew dengan gelandang Mezut Oezil yang bermain susah payah dan bek tengah Jerome Boateng dan Benedikt Hoewedes yang dimainkan keluar dari posisinya sebagai bek sayap.
 
"Itu adalah penampilan terburuk sepanjang tahun," kata Ballack tentang pertandingan melawan Aljazair. Sedangkan Kahn pun sama tidak terkesannya, "susunan pemain ini tidak lagi bekerja."
 
Loew terikat kontrak dengan Jerman hingga 2016, namun jika gagal di perempat-final akan membuatnya di bawah tekanan untuk berhenti walaupun sudah membawa tim asuhannya ke babak semi-final di tiga turnamen akbar terakhir.
 
Sementara itu, Prancis telah bangkit secara bertahap di bawah asuhan pelatih Deschamps dan tidak dipertimbangkan setelah permainan buruk di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
 
Dengan Karim Benzema yang berada di performa terbaiknya, Prancis mengincar gelar juara dunia setelah terakhir kali memboyongnya pada 1998 di kandang, namun saat ini perhatian mereka terpusat ke timnas Jerman.
 
"Setiap orang bisa bermimpi, termasuk saya, namun saya seorang yang pragmatis dan realistis, Jumat nanti akan menjadi hal yang menentukan," kata Deschamps.
 
Sementara Jerman berjuang keras untuk menemukan kombinasi yang tepat untuk permainan menyerang cepat mereka, Deschamps mengatakan jika skuad harmonisnya dengan senang hati akan melayani mereka dan Prancis akan mengeluarkan segala kemampuannya.
 
Prancis pernah menang atas Jerman 2-1 di Bremen pada Februari 2012, sementara Jerman membalas dendam dengan skor yang sama di Paris 12 bulan kemudian. (Ant)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan