medcom.id, Jakarta: Sunakim alias Afif, salah seorang tersangka teroris yang beraksi di Jalan M.H. Thamrin sempat kebingungan saat berada di kedai kopi Starbucks.
Hal itu terekam jelas dalam benak salah seorang korban ledakan, Mira Puspita. Mira sempat menaruh curiga saat Afif masuk ke kedai asal Amerika Serikat itu.
"Pelaku agak tinggi, memakai tas merah, pakai topi, pandangan fokusnya tidak tahu ke arah mana, pas di dalam, ia seperti seperti orang bingung," ungkap Mira dalam program Mata Najwa di Metro TV, Rabu (20/1/2016).
Pada hari kejadian, Kamis, 14 Januari silam, Mira tengah bertemu kliennya. Ia sedang mengenalkan produk yang dijual oleh perusahaannya.
Ketika pertemuan hampir selesai, sekira pukul 11.00 WIB, ledakan pertama terjadi. Sontak, Mira dan orang-orang di dalam Starbucks panik.
"Saya sempat nunduk, jatuh. Itu saya belum tahu kalau yang meledak itu bom, saya pikir itu ledakan kompor," tutur dia.
Mira baru mengetahui kalau ledakan berasal dari bom setelah diberitahu rekannya. Tak butuh waktu lama, Mira langsung keluar menuju Hotel Sari Pan Pacific.
Ia mengaku, sempat tidak sadarkan diri dan mengalami luka-luka. Namun, ketika sadar dia mendapati kaki kanannya lecet dan berdarah
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin tepat pekan lalu. Ledakan pertama terdengar pukul 10.50 WIB.
Delapan orang tewas, empat di antaranya terduga teroris, termasuk Afif yang saat itu mengenakan topi Nike, kaus hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga biru. Serta MA yang mengenakan kaus biru, dan jaket antipeluru. Sedangkan 24 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
medcom.id, Jakarta: Sunakim alias Afif, salah seorang tersangka teroris yang beraksi di Jalan M.H. Thamrin sempat kebingungan saat berada di kedai kopi Starbucks.
Hal itu terekam jelas dalam benak salah seorang korban ledakan, Mira Puspita. Mira sempat menaruh curiga saat Afif masuk ke kedai asal Amerika Serikat itu.
"Pelaku agak tinggi, memakai tas merah, pakai topi, pandangan fokusnya tidak tahu ke arah mana, pas di dalam, ia seperti seperti orang bingung," ungkap Mira dalam
program Mata Najwa di Metro TV, Rabu (20/1/2016).
Pada hari kejadian, Kamis, 14 Januari silam, Mira tengah bertemu kliennya. Ia sedang mengenalkan produk yang dijual oleh perusahaannya.
Ketika pertemuan hampir selesai, sekira pukul 11.00 WIB, ledakan pertama terjadi. Sontak, Mira dan orang-orang di dalam Starbucks panik.
"Saya sempat nunduk, jatuh. Itu saya belum tahu kalau yang meledak itu bom, saya pikir itu ledakan kompor," tutur dia.
Mira baru mengetahui kalau ledakan berasal dari bom setelah diberitahu rekannya. Tak butuh waktu lama, Mira langsung keluar menuju Hotel Sari Pan Pacific.
Ia mengaku, sempat tidak sadarkan diri dan mengalami luka-luka. Namun, ketika sadar dia mendapati kaki kanannya lecet dan berdarah
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin tepat pekan lalu. Ledakan pertama terdengar pukul 10.50 WIB.
Delapan orang tewas, empat di antaranya terduga teroris, termasuk Afif yang saat itu mengenakan topi Nike, kaus hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga biru. Serta MA yang mengenakan kaus biru, dan jaket antipeluru. Sedangkan 24 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)