medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Zainuddin mengutuk aksi serangan teroris di Paris, Perancis yang menewaskan lebih dari 150-an orang. Zainuddin menduga ada skenario besar dalam peristiwa tersebut.
Anggota Komisi I DPR ini mengutip sejumlah pemberitaan yang menyatakan aksi 'mematikan' tersebut diduga dilakukan ISIS setelah kematian pimpinannnya yang bernama Jihadi Jhon. Dia berharap, pihak Barat termasuk Perancis sebagai sekutu Amerika Serikat untuk mengevaluasi pandangan mereka terhadap kelompok garis keras itu.
"Dalam dokumen AS, Menlu Hillary Clinton pernah menyatakan jika ISIS bentukan mereka. Sekarang ISIS diduga di balik teror Paris. Jadi ini hanya permainan saja," ungkap Zainuddin, Minggu (15/11/2015).
Lebih jauh, Zainuddin menduga, ada grand design yang sedang dijalankan di balik peristiwa teror di Paris. Pasalnya, Rusia yang masuk ke Suriah dengan dalih memerangi ISIS telah mengancam dominasi AS di konflik Timur Tengah sehingga Negeri Paman Sam ingin menarik Eropa untuk terlibat.
"AS sangat ingin memerangi ISIS dan menjatuhkan rezim Assad sebagai satu paket. Sementara Rusia memerangi ISIS tapi mendukung rezim Assad. Eropa mengambil sikap tengah. Konteks Eropa, memerangi ISIS sekadar untuk mencegah arus imigran lebih besar lagi. Nah, di sini seperti ada upaya menarik keterlibatan Eropa lebih jauh dalam konflik Timur Tengah. Yang tahapan selanjutnya, dalam program global war on terror jilid dua AS. Saya kira teror di Perancis kuat dalam skenario ini," ujar dia.
Zainuddin meminta pemerintah Indonesia bersikap hati-hati dalam menyikapi masalah yang dialami dunia Barat ini. Menurut dia, perlindungan terhadap warga negara sendiri dan kedaulatan NKRI menjadi usaha utama yang harus dilakukan pemerintah Indonesia.
"Indonesia jangan terseret. Tapi harus menunjukkan peran dan kontribusi sebagai negara demokrasi muslim terbesar bahwa kita punya sikap dan cara berbeda dengan yang dilakukan Barat terhadap terorisme," tukas dia.
medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Zainuddin mengutuk aksi serangan teroris di Paris, Perancis yang menewaskan lebih dari 150-an orang. Zainuddin menduga ada skenario besar dalam peristiwa tersebut.
Anggota Komisi I DPR ini mengutip sejumlah pemberitaan yang menyatakan aksi 'mematikan' tersebut diduga dilakukan ISIS setelah kematian pimpinannnya yang bernama Jihadi Jhon. Dia berharap, pihak Barat termasuk Perancis sebagai sekutu Amerika Serikat untuk mengevaluasi pandangan mereka terhadap kelompok garis keras itu.
"Dalam dokumen AS, Menlu Hillary Clinton pernah menyatakan jika ISIS bentukan mereka. Sekarang ISIS diduga di balik teror Paris. Jadi ini hanya permainan saja," ungkap Zainuddin, Minggu (15/11/2015).
Lebih jauh, Zainuddin menduga, ada
grand design yang sedang dijalankan di balik peristiwa teror di Paris. Pasalnya, Rusia yang masuk ke Suriah dengan dalih memerangi ISIS telah mengancam dominasi AS di konflik Timur Tengah sehingga Negeri Paman Sam ingin menarik Eropa untuk terlibat.
"AS sangat ingin memerangi ISIS dan menjatuhkan rezim Assad sebagai satu paket. Sementara Rusia memerangi ISIS tapi mendukung rezim Assad. Eropa mengambil sikap tengah. Konteks Eropa, memerangi ISIS sekadar untuk mencegah arus imigran lebih besar lagi. Nah, di sini seperti ada upaya menarik keterlibatan Eropa lebih jauh dalam konflik Timur Tengah. Yang tahapan selanjutnya, dalam program
global war on terror jilid dua AS. Saya kira teror di Perancis kuat dalam skenario ini," ujar dia.
Zainuddin meminta pemerintah Indonesia bersikap hati-hati dalam menyikapi masalah yang dialami dunia Barat ini. Menurut dia, perlindungan terhadap warga negara sendiri dan kedaulatan NKRI menjadi usaha utama yang harus dilakukan pemerintah Indonesia.
"Indonesia jangan terseret. Tapi harus menunjukkan peran dan kontribusi sebagai negara demokrasi muslim terbesar bahwa kita punya sikap dan cara berbeda dengan yang dilakukan Barat terhadap terorisme," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)