medcom.id, Jakarta: Ratusan eks anggota organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Jakarta hari ini. Sebagian dari mereka kebingungan lantaran tak tahu apa yang akan dilakukannya di Pulau Jawa.
Kepala Sub Bagian Kementerian Sosial Arief Saptawijaya mengatakan, pemerintah melalui Kemensos berencana memberikan modal usaha kepada eks anggota Gafatar. Tapi kebijakan itu masih dalam kajian.
"Akan kita assesment. Jadi kebutuhan-kebutuhan mereka apa, yang memang dibutuhkan apa," jelas Arief di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016).
Arief menambahkan, Kemensos sebetulnya telah menyediakan anggaran untuk membantu modal kerja para warga eks Gafatar tersebut. Dinas Sosial di setiap daerah akan mendata terlebih dulu para eks anggota Gafatar.
"Kita akan panggil dinas sosial daerah asal mereka dan sudah ada dana yang diberikan kepada para dinsos. Ada dana KUB (Kegiatan Usaha Bersama) dan pemberdayaan disana," katanya.
Kemensos sendiri, jelas Arief, telah menyediakan anggaran sebesar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta bagi eks anggota Gafatar tersebut. Pembagian anggaran nantinya akan dibedakan berdasarkan keahlian masing-masing orang.
Selain itu, para eks anggota Gafatar yang datang ke Jakarta hari ini tidak hanya berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Beberapa ada yang berasal dari Pulau Sumatera dan Sulawesi.
"Ada warga yang asalnya dari Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah 712 mantan anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara tiba di Jakarta. Mereka dievakuasi dari Pontianak, Kalimantan Barat melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak.
Para pengungsi eks Gafatar tersebut diangkut menggunakan Kapal KRI Teluk Banten 516. Mereka diturunkan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu pagi tadi.
medcom.id, Jakarta: Ratusan eks anggota organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Jakarta hari ini. Sebagian dari mereka kebingungan lantaran tak tahu apa yang akan dilakukannya di Pulau Jawa.
Kepala Sub Bagian Kementerian Sosial Arief Saptawijaya mengatakan, pemerintah melalui Kemensos berencana memberikan modal usaha kepada eks anggota Gafatar. Tapi kebijakan itu masih dalam kajian.
"Akan kita
assesment. Jadi kebutuhan-kebutuhan mereka apa, yang memang dibutuhkan apa," jelas Arief di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016).
Arief menambahkan, Kemensos sebetulnya telah menyediakan anggaran untuk membantu modal kerja para warga eks Gafatar tersebut. Dinas Sosial di setiap daerah akan mendata terlebih dulu para eks anggota Gafatar.
"Kita akan panggil dinas sosial daerah asal mereka dan sudah ada dana yang diberikan kepada para dinsos. Ada dana KUB (Kegiatan Usaha Bersama) dan pemberdayaan disana," katanya.
Kemensos sendiri, jelas Arief, telah menyediakan anggaran sebesar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta bagi eks anggota Gafatar tersebut. Pembagian anggaran nantinya akan dibedakan berdasarkan keahlian masing-masing orang.
Selain itu, para eks anggota Gafatar yang datang ke Jakarta hari ini tidak hanya berasal dari daerah-daerah di Pulau Jawa. Beberapa ada yang berasal dari Pulau Sumatera dan Sulawesi.
"Ada warga yang asalnya dari Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah 712 mantan anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara tiba di Jakarta. Mereka dievakuasi dari Pontianak, Kalimantan Barat melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak.
Para pengungsi eks Gafatar tersebut diangkut menggunakan Kapal KRI Teluk Banten 516. Mereka diturunkan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu pagi tadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)