Bali: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan aneka strategi untuk menggenjot keuangan inklusif di ASEAN. Hal itu disampaikan dalam High Level Dialogue ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM).
"Kami mengusulkan pathway untuk memperkuat ASEAN Regional Framework untuk mempromosikan inklusivitas keuangan," kata Sri di Nusa Dua, Bali, Rabu, 29 Maret 2023.
Sri mengatakan usulan pertama, yakni menghadirkan arus data yang jelas bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di ASEAN. Data itu memungkinkan identifikasi UMKM, menentukan kapasitas UMKM, level inklusivitas, hingga kualitas UMKM.
"Kedua, penting untuk menyediakan fasilitas digital untuk UMKM yang relevan dan penting seperti sistem pembayaran," ujar dia.
Sri menyebut kemudahan pembayaran berdampak besar untuk meningkatkan performa UMKM. Hal itu dinilai tidak sulit lantaran pembayaran digital masif selama pembatasan fisik saat pandemi covid-19.
"Ini akan memudahkan UMKM dan karena transaksi secara langsung. Bahkan transaksi dengan nominal kecil tidak ada tambahan biaya lebih besar," papar dia.
Selain itu, Sri mengajak negara-negara ASEAN satu suara soal pembayaran lintas batas negara. Kemudian menerapkan transaksi menggunakan nilai tukar lokal antarnegara atau local currency settlement (LCS).
"Sistem pembayaran ini akan meningkatkan kepercayaan dan inklusivitas berdasarkan Bandar Seri Begawan Roadmap yang disusun pada 2021," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Bali: Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani memaparkan aneka strategi untuk menggenjot
keuangan inklusif di ASEAN. Hal itu disampaikan dalam High Level Dialogue ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM).
"Kami mengusulkan
pathway untuk memperkuat
ASEAN Regional Framework untuk mempromosikan inklusivitas keuangan," kata Sri di Nusa Dua, Bali, Rabu, 29 Maret 2023.
Sri mengatakan usulan pertama, yakni menghadirkan arus data yang jelas bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di ASEAN. Data itu memungkinkan identifikasi
UMKM, menentukan kapasitas UMKM, level inklusivitas, hingga kualitas UMKM.
"Kedua, penting untuk menyediakan fasilitas digital untuk UMKM yang relevan dan penting seperti sistem pembayaran," ujar dia.
Sri menyebut kemudahan pembayaran berdampak besar untuk meningkatkan performa UMKM. Hal itu dinilai tidak sulit lantaran pembayaran digital masif selama pembatasan fisik saat pandemi covid-19.
"Ini akan memudahkan UMKM dan karena transaksi secara langsung. Bahkan transaksi dengan nominal kecil tidak ada tambahan biaya lebih besar," papar dia.
Selain itu, Sri mengajak negara-negara ASEAN satu suara soal pembayaran lintas batas negara. Kemudian menerapkan transaksi menggunakan nilai tukar lokal antarnegara atau
local currency settlement (LCS).
"Sistem pembayaran ini akan meningkatkan kepercayaan dan inklusivitas berdasarkan Bandar Seri Begawan Roadmap yang disusun pada 2021," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)