Jakarta: Ratusan orang berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. Mereka membawa keranda mayat dan menaburkan bunga sebagai simbol matinya profesionalisme KPK.
"Kami menggiring tiga keranda pertanda matinya profesionalisme KPK. Kita juga melakukan tabur bunga sebagai rasa prihatin terhadap sikap pegawai KPK yang menolak revisi Undang-Undang KPK," kata Koordinator Aksi Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD) Rizal Sutan Bagindo di lokasi unjuk rasa.
Rizal juga mempertanyakan tujuan pimpinan KPK Agus Rahardjo Cs tetap berada di markas Lembaga Antirasuah. Padahal, mereka sudah menyerahkan mandat kepada Presiden Joko Widodo dan mengundurkan diri. "Sebenarnya ngapan sih masih di KPK," ujarnya.
Massa aksi berasal dari Komando Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Kompak), Masyarakat Pemuda Cinta Indonesia (Mat Peci), Gerakan Masyarakat Reaksioner (Gemar), Kopi-Indonesia.
Komite Aksi Mahasiswa Pemuda Untuk Sang Merah Putih, Forum Silaturrahmi Pemuda Indonesia (FSPI), Forum Masyarakat Demokrasi Indonesia ( FMDI ), dan Komunitas Aksi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi. Kemudian, Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan (GMPK), Jaringan Masyarakat Jayakarta, Forum Masyarakat Cinta (Formaci) KPK, Api Demokrasi, dan Srikandi Millenials.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang mereka suarakan, yakni mendukung hasil revisi UU KPK, mendesak tiga pimpinan Komisi Antirasuah segera meninggalkan KPK karena sudah mengundurkan diri, serta mendesak Jokowi segera melantik pimpinan KPK periode 2019-2023.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa juga memecahkan balon berwarna merah dan putih di pagar kawat yang menjadi pembatas gedung KPK dengan lokasi unjuk rasa.
"Pecahkan balonnya, sebagai tanda bahwa konsistensi pegawai KPK dalam mengawal kedaulatan rakyat telah pupus," ujar seorang pengunjuk rasa.
Jakarta: Ratusan orang berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. Mereka membawa keranda mayat dan menaburkan bunga sebagai simbol matinya profesionalisme KPK.
"Kami menggiring tiga keranda pertanda matinya profesionalisme KPK. Kita juga melakukan tabur bunga sebagai rasa prihatin terhadap sikap pegawai KPK yang menolak revisi Undang-Undang KPK," kata Koordinator Aksi Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD) Rizal Sutan Bagindo di lokasi unjuk rasa.
Rizal juga mempertanyakan tujuan pimpinan KPK Agus Rahardjo Cs tetap berada di markas Lembaga Antirasuah. Padahal, mereka sudah menyerahkan mandat kepada Presiden Joko Widodo dan mengundurkan diri. "Sebenarnya ngapan sih masih di KPK," ujarnya.
Massa aksi berasal dari Komando Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Kompak), Masyarakat Pemuda Cinta Indonesia (Mat Peci), Gerakan Masyarakat Reaksioner (Gemar), Kopi-Indonesia.
Komite Aksi Mahasiswa Pemuda Untuk Sang Merah Putih, Forum Silaturrahmi Pemuda Indonesia (FSPI), Forum Masyarakat Demokrasi Indonesia ( FMDI ), dan Komunitas Aksi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi. Kemudian, Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan (GMPK), Jaringan Masyarakat Jayakarta, Forum Masyarakat Cinta (Formaci) KPK, Api Demokrasi, dan Srikandi Millenials.
Setidaknya ada tiga tuntutan yang mereka suarakan, yakni mendukung hasil revisi UU KPK, mendesak tiga
pimpinan Komisi Antirasuah segera meninggalkan KPK karena sudah mengundurkan diri, serta mendesak Jokowi segera melantik pimpinan KPK periode 2019-2023.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa juga memecahkan balon berwarna merah dan putih di pagar kawat yang menjadi pembatas gedung KPK dengan lokasi unjuk rasa.
"Pecahkan balonnya, sebagai tanda bahwa konsistensi pegawai KPK dalam mengawal kedaulatan rakyat telah pupus," ujar seorang pengunjuk rasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)