Bangkok: Indonesia dan Filipina menyepakati penetapan garis batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Kesepakatan ini dilakukan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
"Persetujuan ini cukup monumental karena disepakati oleh dua negara kepulauan terbesar," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bangkok, Thailand, Sabtu, 22 Juni 2019.
Dilansir dari Antara, persetujuan tersebut menjadi contoh baik dalam penyelesaian garis batas maritim secara damai, berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 (UNCLOS).
Persetujuan ini juga menciptakan kepastian hukum tentang batas ZEE kedua negara, mendorong peningkatan kerja sama kedua negara di sekitor maritim. Dan juga bisa memberikan kontribusi pada kemakmuran dan pembangunan ekonomi kedua negara dan kawasan yang lebih luas.
Kedua pemimpin berharap kesepakatan tersebut berlaku efektif dalam tahun ini, usai dilakukan pertukaran instrumen ratifikasi secara formal oleh menlu kedua negara.
Perkembangan signifikan dan positif ini menunjukkan ikatan persahabatan dan kerjasama yang kuat antara Filipina dan Indonesia serta memberikan makna khusus bagi peringatan 70 tahun hubungan bilateral kedua negara pada tahun ini.
Pertemuan ini dilakukan di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.
Bangkok: Indonesia dan Filipina menyepakati penetapan garis batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Kesepakatan ini dilakukan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
"Persetujuan ini cukup monumental karena disepakati oleh dua negara kepulauan terbesar," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bangkok, Thailand, Sabtu, 22 Juni 2019.
Dilansir dari Antara, persetujuan tersebut menjadi contoh baik dalam penyelesaian garis batas maritim secara damai, berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 (UNCLOS).
Persetujuan ini juga menciptakan kepastian hukum tentang batas ZEE kedua negara, mendorong peningkatan kerja sama kedua negara di sekitor maritim. Dan juga bisa memberikan kontribusi pada kemakmuran dan pembangunan ekonomi kedua negara dan kawasan yang lebih luas.
Kedua pemimpin berharap kesepakatan tersebut berlaku efektif dalam tahun ini, usai dilakukan pertukaran instrumen ratifikasi secara formal oleh menlu kedua negara.
Perkembangan signifikan dan positif ini menunjukkan ikatan persahabatan dan kerjasama yang kuat antara Filipina dan Indonesia serta memberikan makna khusus bagi peringatan 70 tahun hubungan bilateral kedua negara pada tahun ini.
Pertemuan ini dilakukan di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(EKO)